JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Sebanyak 76.387 peserta seleksi calon Bintara Polri telah menjalani tes psikologi. Dari angka tersebut, 43,91 persen dinyatakan gugur karena tidak memenuhi syarat dalam tes psikologi tersebut.
Asisten Sumber Daya Manusia Polri Irjen Arief Sulistyanto menjabarkan, 76.387 peserta seleksi itu dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 74.591 orang mengikuti seleksi Polisi Tugas Umum dan 1.796 orang mengikuti seleksi Bintara kompetensi khusus.
“Seleksi Polisi Tugas Umum yang dinyatakan memenuhi syarat sebanyak 41.912 (56,09 persen), sedangkan yang dinyatakan tidak memenuhi syarat sebanyak 32.814 (43,91 persen),” kata Arief dalam keterangannya, Jumat (20/4/2018).
Peserta yang dinyatakan gugur atau tidak memenuhi syarat tidak boleh mengikuti tahapan seleksi berikutnya. Peserta yang dinyatakan tidak memenuhi syarat sebagian besar karena nilai yang diperoleh berada di bawah standar yang telah ditetapkan, yaitu 61.
“Sementara itu, apabila dilihat dari penyebaran aspek psikologisnya antara lain pada aspek berpikir logis pada dimensi aspek kecerdasan. Pada dimensi aspek kepribadian adalah dalam hal pengambilan keputusan, sedangkan pada dimensi sikap kerja pada aspek ketahanan kerja,” tuturnya.
“Sedangkan peserta seleksi Bintara kompetensi khusus tidak menggunakan sistem gugur, tetapi berdasarkan ranking sesuai hasil kumulatif dari semua tes dengan mengutamakan kompetensi teknisnya,” lanjutnya.
Untuk Tamtama Polri, peserta yang ikut tes psikologi sebanyak 6.109 orang. Yang dinyatakan memenuhi syarat 3.571 orang (58,45 persen) dan yang dinyatakan tidak memenuhi syarat 2.538 (41,55 persen).
Tes psikologi dilaksanakan secara serentak pada 33 polda dan 4 subpanda (sub-panitia daerah), yaitu Raja Ampat, Kaltara, Sintang Kalbar, dan Nias Sumut. Tes digelar pada Selasa (17/4) dan Rabu (18/4).
Tes psikologi dilakukan untuk menguji dan menilai potensi psikologis peserta seleksi sesuai dengan profil Bintara Polri yang dibutuhkan. Aspek psikologis yang diungkap meliputi kecerdasan, kepribadian, dan sikap kerja.
Dari aspek kecerdasan potensi, yang diungkap meliputi kemampuan berpikir praktis, verbal, dan logis. Sedangkan aspek kepribadian meliputi stabilitas emosi, sikap prososial, penyesuaian diri, kepercayaan diri, motif berprestasi, pengambilan keputusan, loyalitas, dan kerja sama. Sedangkan aspek sikap kerja meliputi kecepatan kerja, ketelitian kerja, dan ketahanan kerja.
“Kompetisi cukup ketat. Untuk mendapatkan calon Bintara Polri yang berkualitas, panitia seleksi bertekad melaksanakan tes secara bersih, transparan, akuntabel, humanis, serta clear and clean,” imbuhnya.
Tes dilakukan secara transparan seperti tes sebelumnya. Pembukaan materi dilaksanakan di depan peserta dan disaksikan oleh pengawas internal dari Divpropam Polri.
“Selesai tes langsung dilakukan koreksi dengan sistem komputerisasi sehingga peserta dapat menyaksikan proses koreksi dan dapat melihat hasilnya pada layar monitor. Seluruh kegiatan tes dikendalikan dari posko Biro Psikologi SSDM Polri yang diawaki oleh personel yang telah dipilih dan pengawas. Posko ini dibuka mulai pukul 06.00 WIB untuk melayani permintaan password materi tes dan kunci jawaban masing masing panitia daerah dan subpanpus,” paparnya.
Kuota didik Bintara pada 2018 ini sebanyak 8.400 orang, terdiri atas 8.000 orang Polki dan 400 Polwan. Dari jumlah tersebut, selain untuk Polisi Tugas Umum, pada tahun ini Polri akan merekrut Bintara dengan kompetensi khusus, yaitu TI, musik, analis kimia, penerbangan, dan pelayaran/nautika sebanyak 500 orang. (MAD)