Teheran –
Tiga anggota pasukan keamanan Iran ditikam hingga tewas di dekat ibu kota Teheran. Media-media lokal Iran menyebut pelaku penikaman sebagai ‘perusuh’.
Seperti dilaporkan kantor berita ISNA dan Fars, seperti dilansir AFP, Selasa (19/11/2019), ketiga personel keamanan yang ditikam itu terdiri atas satu personel Garda Revolusi Iran dan dua anggota milisi Basij.
Laporan media-media lokal menyebut para pelaku yang bersenjatakan pisau dan parang menyergap ketiganya di wilayah barat Teheran pada Senin (18/11) malam waktu setempat.
Laporan kantor berita Fars menyebut satu personel Garda Revolusi Iran yang tewas diidentifikasi sebagai Morteza Ebrahimi. Menurut Fars, Ebrahimi merupakan salah satu komandan Korps Garda Revolusi Iran dan ayah dari seorang bayi yang baru lahir.
Dua personel lainnya yang tewas diidentifikasi sebagai Majid Sheikhi (22) dan Mostafa Rezaie (33). Keduanya disebut bertugas untuk milisi Basij, kelompok relawan yang loyal pada pemerintah Iran.
Motif di balik penikaman maut ini belum diketahui pasti.
Namun insiden penikaman ini terjadi saat Iran tengah dilanda unjuk rasa besar-besaran memprotes kenaikan harga BBM sebesar 50 persen. Kerusuhan yang diwarnai aksi pembakaran kendaraan dan pom bensin serta penyerangan bank dan kantor polisi ini dilaporkan meluas hingga ke 100 kota di wilayah Iran.
Sedikitnya lima orang tewas dalam berbagai insiden terkait unjuk rasa sarat kerusuhan di Iran yang berlangsung sejak Jumat (15/11) lalu.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dalam pidato yang disiarkan televisi nasional pada Minggu (17/11) waktu setempat menyebut para demonstran yang anarkis sebagai ‘preman’. “Membakar bank bukanlah tindakan yang dilakukan oleh rakyat. Itu tindakan yang dilakukan preman,” tegas Khamenei.
Menurut laporan Fars, total ada 87 ribu demonstran yang ikut aksi rusuh saat unjuk rasa. Para demonstran menyerbu 100 bank dan pertokoan setempat. Otoritas Iran, menurut Fars, telah menangkap sekitar 1.000 orang terkait aksi rusuh tersebut.(NOV)