Mumbai –
Banjir dan tanah longsor telah menewaskan lebih dari 270 orang di India. Selain itu, satu juta orang mengungsi dan ribuan rumah di enam negara bagian terendam.
Dilansir Reuters, Kamis (15/8/2019), hujan yang terjadi sejak Juni hingga September menjadi jalur kehidupan bagi pedesaan India. Namun hujan juga menyebabkan kematian dan kehancuran setiap tahunnya.
Negara bagian selatan Kerala dan Karnataka, dan Maharashtra dan Gujarat di barat, termasuk di antara yang paling parah dilanda banjir. Banjir menghanyutkan ribuan hektar tanaman musim panas dan merusak jalan serta jalur kereta api.
Sedikitnya 95 orang tewas dan lebih dari 50 orang hilang di Kerala, tempat hujan deras yang menyebabkan puluhan tanah longsor pekan lalu dan menjebak lebih dari 100 orang.
Ketua Menteri Pinarayi Vijayan mengatakan sekitar 190.000 orang masih tinggal di kamp-kamp bantuan di negara bagian itu. Tetapi dia menambahkan beberapa orang kembali ke rumah ketika air banjir surut.
Sedangkan di Karnataka 54 orang meninggal dan 15 orang hilang setelah sungai meluap. Hampir 700.000 orang telah dievakuasi di negara bagian tersebut.
Hujan deras diperkirakan terjadi di beberapa bagian Karnataka, Maharashtra dan Gujarat, serta negara bagian tengah Madhya Pradesh, dalam dua hari ke depan.
Seorang pejabat mengatakan 48 orang tewas di Maharashtra, yang termasuk ibukota keuangan Mumbai. Tetapi air kini telah surut.
“Kami sekarang sedang berusaha memulihkan listrik dan persediaan air minum,” katanya.
Sementara itu, 32 orang tewas dan tanaman rusak di Madhya Pradesh, produsen kedelai terbesar.
Sedangkan di Gujarat, 31 orang dilaporkan meninggal dunia akibat hujan dan hampir selusin orang tewas akibat tanah longsor di negara Uttarakhand yang berbukit.(ARF)