JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Dilansir AFP, Rabu (26/10/2022), Topan – setara dengan badai di Atlantik atau topan di Pasifik – adalah ancaman biasa di kawasan itu, tetapi para ilmuwan mengatakan perubahan iklim kemungkinan membuat topan terjadi lebih intens dan sering.
Sitrang mendarat di Bangladesh selatan Senin malam tetapi pihak berwenang berhasil menyelamatkan sekitar satu juta orang sebelum cuaca monster itu melanda.
Sekitar 10 juta orang tanpa listrik di distrik-distrik di sepanjang pantai pada Selasa, sementara sekolah-sekolah ditutup di sebagian besar selatan negara itu.
Polisi dan pejabat pemerintah mengatakan sedikitnya 24 orang tewas. Sebagian besar tertimpa pohon tumbang, dengan dua orang meninggal di utara di Sungai Jamuna ketika perahu mereka tenggelam dalam cuaca buruk.
“Kami masih belum mendapatkan semua laporan kerusakan,” kata pejabat pemerintah Jebun Nahar kepada AFP.
Delapan orang hilang dari kapal pengerukan yang tenggelam saat badai Senin malam di Teluk Benggala, dekat kawasan industri terbesar di Mirsarai, kata kepala departemen pemadam kebakaran regional Abdullah Pasha.
“Angin kencang membalikkan kapal keruk dan tenggelam seketika di Teluk Benggala,” katanya kepada AFP, seraya menambahkan bahwa para penyelam sedang mencari korban selamat.
Orang-orang yang dievakuasi dari daerah dataran rendah seperti pulau-pulau terpencil dan tepi sungai dipindahkan ke ribuan tempat perlindungan topan bertingkat, kata sekretaris Kementerian Penanggulangan Bencana Kamrul Ahsan kepada AFP.
“Mereka bermalam di tempat penampungan angin topan. Dan pagi ini banyak yang kembali ke rumah mereka,” katanya.(dtk/MAD)