Queensland –
Dua jasad telah ditemukan menyusul bencana banjir yang melanda wilayah negara bagian Queensland, Australia.
Perdana Menteri (PM) Scott Morrison telah berkunjung ke kota Townsville yang dilanda “banjir sekali dalam seabad” ini. Banjir ini telah merendam ribuan rumah dan menyebabkan penutupan bandara dan sekolah-sekolah.
PM Morrison mengingatkan sulitnya upaya pemulihan usai banjir ini.
“Itu akan menjadi sulit, akan menjadi sulit untuk sementara waktu,” kata Morrison seraya menyampaikan simpati untuk keluarga-keluarga yang telah kehilangan rumah mereka akibat banjir.
“Pekerjaan yang sebenarnya adalah memastikan bahwa mereka dapat melalui pemulihan dan membangun kembali kehidupan mereka,” imbuhnya.
Di kota Townsville, lebih dari 650 orang telah dievakuasi dari rumah-rumah mereka. Sekitar 11 ribu rumah masih mengalami pemadaman listrik pada Selasa (5/2) ini. Kepolisian setempat menyatakan, dua jasad telah ditemukan pada Selasa (5/2) menyusul pencarian dua pria berumur 20-an tahun, yang terakhir kali terlihat saat puncak banjir pada Senin (4/2) pagi waktu setempat.
Berbagai gambar dari kota Townsville seperti dilansir media VoA Indonesia, menunjukkan sebagian besar mobil terendam dan tiang pancang menandai banjir nyaris setinggi pinggang.
Penduduk yang putus asa tidak hanya harus mengatasi banjir bandang, tanah longsor dan pemadaman listrik, tetapi juga reptil predator yang terlihat di jalan-jalan perumahan dan jalan-jalan buntu. The Townsville Bulletin menyatakan telah menerima laporan beberapa penampakan buaya air asin terdampar di jalan-jalan di wilayah yang dilanda banjir.
Militer Australia telah dikerahkan untuk mengatasi banjir “sekali dalam seabad” yang menggenangi rumah, sekolah dan bandar udara di timur laut negara itu.
Pasukan Pertahanan Australia mengisi karung pasir, mengerahkan kendaraan amfibi dan membantu mengevakuasi penduduk dari atap-atap rumah mereka pada Senin (4/2), ketika hujan membasahi negara bagian utara Queensland.
Banjir itu terjadi di tengah kekeringan hebat di pedalaman timur benua Australia yang luas, termasuk Queensland, yang telah membuat para peternak berjuang untuk mempertahankan bisnisnya. (ARF)