JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Riset Aplikasi Penginderaan Jauh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Rokhis Khomarudin melaporkan erupsi Gunung Semeru menyebabkan kerusakan lahan seluas 2.417,2 hektare. Hal ini diketahui berdasarkan pencitraan satelit.
Citra satelit juga mengungkap timbulnya bukaan baru aliran lava dari aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang yang tercatat sepanjang 710 meter dengan lebar 110 meter. Rokhis mengungkapkan hal itu menurut citra satelit United States Geological Survey (USGS)
“Terjadi perubahan di puncak Gunung Semeru, new lava flow atau aliran lava baru,” ujar Rokhis dalam konferensi pers seperti dilansir Antara, Sabtu (11/12/2021).
Berikut rincian lahan yang rusak:
– hutan 909,8 hektare,
– lahan terbuka 764,5 hektare,
– hutan sekunder 243,1 hektare,
– lahan pertanian 161,5 hektare,
– ladang/tegalan 161,2 hektare,
– perkebunan 77,9 hektare,
– permukiman 67,8 hektare,
– semak/belukar 20,9 hektare, dan
– tubuh air 10,4 hektare.
Dari data sejumlah citra satelit yang digunakan sebagai pembanding dengan situasi sekarang, Rokhis menyebut daerah yang terdampak awan panas dan guguran Gunung Semeru tampak sangat jelas.
Diperkirakan ada 43 bangunan yang langsung terkena dampak awan panas dan guguran Gunung Semeru.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau, dengan adanya perubahan morfologi dari kawah Gunung Semeru, masyarakat di sekitar wilayah Gunung Semeru agar lebih meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi adanya potensi dampak bencana susulan.(MAD)