Lima –
Sekitar 23 orang ditangkap dalam penggerebekan sebuah kelab malam di Lima, Peru, terkait pelanggaran pembatasan virus Corona (COVID-19) pada akhir pekan. Dari jumlah itu, sedikitnya 15 orang di antaranya dinyatakan positif Corona.
Seperti dilansir CNN dan Associated Press, Senin (24/8/2020), penggerebekan yang dilakukan Kepolisian Peru terhadap sebuah lokasi dugem tanpa izin di tengah lockdown Corona pada Sabtu (22/8) waktu setempat berujung insiden desak-desakan maut yang menewaskan sedikitnya 13 orang.
Presiden Peru, Martin Vizcarra, seperti dilansir Reuters, menyatakan bahwa 15 dari 23 orang yang ditangkap polisi, telah dinyatakan positif Corona. Laporan Reuters yang mengutip pernyataan kantor jaksa penuntut setempat menyebut bahwa 11 dari 13 korban tewas dalam penggerebekan itu juga positif terinfeksi Corona.
Ditambahkan Kementerian Kesehatan Peru dalam pernyataannya bahwa 15 orang yang positif Corona itu akan ditempatkan dalam fasilitas karantina.
“Pesta ini menjadi tempat pembiakkan untuk penularan penyakit ini, ada beban virus (viral load) karena itu area tertutup,” sebut seorang pejabat Kementerian Kesehatan, Claudio Ramirez, dalam pernyataannya.
Insiden desak-desakan ini terjadi di sebuah kelab malam bernama Thomas Restobar di distrik Los Olivos, Lima, pada Sabtu (22/8) malam waktu setempat. Saat kejadian dilaporkan terdapat 120 orang yang hadir dalam acara dugem tanpa izin yang digelar di tengah lockdown Corona.
Ketika personel kepolisian datang untuk melakukan penggerebekan, orang-orang berlarian dan saling berdesak-desakan untuk keluar dari satu-satunya pintu yang ada di kelab malam tersebut. Akibatnya, banyak yang terjepit di antara pintu dan kerumunan orang. Polisi pun harus membuka paksa pintu di kelab malam itu.(MAD)