JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Mantan Ketua KPK Abraham Samad akan ke KPK siang ini. Dia mengajak serta mantan pimpinan lainnya, Busyro Muqoddas dan Bambang Widjojanto (BW).
Samad mengaku akan bersilaturahmi sekaligus memberikan dukungan kepada KPK. Dukungan itu, disebut Samad, terutama terkait teror penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan yang tak kunjung terungkap.
“Dalam rangka silaturahmi dan membicarakan beberapa hal, termasuk memberi dukungan dan men-support penuh KPK untuk terus memberantas korupsi,” kata Samad ketika dihubungi khatulistiwaonline, Selasa (31/10/2017).
“Dan juga meminta pimpinan KPK untuk mengusulkan kepada Presiden untuk membentuk Tim Pencari Fakta kasus Novel Baswedan. Mengingat kasus ini terkatung-katung dan sampai hari ini belum terungkap pelakunya. Kita hanya merasakan kasus ini terlalu lama terkatung-katung jadi kita sangat prihatin,” imbuh Samad.
Sementara itu, kemarin (30/10), Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengatakan pembentukan TGPF belum perlu dilakukan. Sebab, KPK masih mempercayakan pengusutannya kepada kepolisian.
Menurut Samad, TGPF justru akan membantu mengungkap kasus Novel. TGPF nantinya, disebut Samad, akan bisa bekerja sama dengan kepolisian.
“Artinya, TGPF juga bisa membantu kerja kepolisian untuk mengungkap pelaku penyiraman terhadap Novel,” tuturnya.
Selain Samad, BW, dan Busyro, akan hadir aktivis antikorupsi dan HAM, seperti Muchtar Pabotinggi, Dadang Trisasongko, Haris Azhar, dan Allisa Wahid.
Selain itu, rencananya akan hadir Najwa Shihab, Usman Hamid, Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati, serta Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta Alghiffari Aqsa.
Pembentukan TGPF sendiri sesuai dengan keinginan Novel Baswedan dan keluarga. Sebab, mereka merasa tidak ada kejelasan soal kasus ini di tangan kepolisian.
“Saya juga ingin menyampaikan bahwa masalah (penyerangan) ini tidak diungkap sampai sekarang. Dan saya juga belum mendengar dalam hal ini rencana tentang bagaimana selanjutnya kasus hukum ini dan masalah-masalah lain. Harapan saya dibentuk TGPF (Tim Gabungan Pencari Fakta),” ungkap Novel, Rabu (11/10). (NGO)