JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Umat katolik mengikuti misa Hari Paskah di Gereja Katedral, Jakarta Pusat. Ada sekitar 1.500 umat yang mengikuti misa di gereja tersebut.
Misa paskah ketiga ini dimulai pukul 17.00 WIB yang dipimpin oleh P A Hani Rudi Hartoko dan didampingi oleh P M Yumartana. Adapun tema paskah yang diusung umat katolik tahun ini adalah ‘Kita Indonesia, Kita Bhinneka’.
Pantauan khatulistiwaonline di lokasi, Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Minggu (1/4/2018), umat yang terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa tampak mengikuti misa dengan khusyuk. Ada yang duduk di dalam ruangan, ada juga duduk di bagian sisi kiri dan bagian luar gereja.
Dalam khotbahnya, Pastur Hani menyampaikan makna paskah adalah sebuah kebangkitan dan kebahagiaan.
“Paskah berarti bangkit. Paskah berarti, bahasa sekarang, move on. Banyak orang tidak bisa move on. Tandanya kalau anda sudah melewati paskah adalah mukanya gembira,” katanya.
Di dalam doa yang disampaikan setelah khotbah, ia juga menyampaikan agar para pemimpin bangsa diterangi jalannya agar kerukunan bangsa dapat terjaga.
“Terangilah para pemimpin bangsa agar menggalang kesatuan dan kerukunan antar bangsa demi kesejahteraan umat bangsa,” sebutnya.
Gereja Katedral telah menggelar tiga kali misa untuk paskah minggu ini. Adapun misa pertama pukul 09.00 WIB, Kedua pukul 11.00 WIB dan misa ketiga pukul 17.00 WIB.
Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo memimpin misa paskah pagi tadi di Gereja Katedral. Dalam khotbahnya, Mgr Suharyo mengungkit tentang agama yang kini disalahgunakan demi uang, kekuasaan, dan gengsi.
“Saat ini Tri Tunggal Maha Kudus sudah digantikan dengan Tri Tunggal Maha Tidak Kudus. Tri Tunggal Tidak Maha Tidak Kudus itu adalah uang, kekuasaan dan gengsi. Itu yang dicari saat ini,” kata Mgr Suharyo kepada umat di Gereja Katedral, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (1/4). (DON)