MAGELANG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Sebanyak 1.238 personel gabungan TNI/Polri diterjunkan untuk mengamankan perayaan waisak di Candi Mendut dan Candi Borobudur. Selain itu, ada BKO dari Brimob Polda Jateng dan Polda DIY.
“Kita hari ini sudah menyiapkan 1.238 personel yang akan kita libatkan gabungan dari TNI/Polri. Dari Polri sendiri kita ada bantuan BKO dari Polda Jateng, Polda DIY, yang juga ada rekan-rekan dari eks Polwil Kedu yang diperbantukan,” kata Kapolres Magelang AKBP Yudianto Adhi Nugroho.
Hal ini disampaikan Yudianto usai apel pengamanan waisak di Lapangan drh Soepardi, Sawitan, Kabupaten Magelang, Sabtu (18/5/2019). Pengamanan akan dimulai hari ini hingga besok.
“Kita sudah siapkan juga ada pola penyekatan, pola pengalihan arus berkaitan dengan nanti prosesnya agak lama mulai pukul 11.00-16.00 WIB. Kita mohon pengertian dari masyarakat yang tinggal di sekitar Candi Borobudur,” katanya.
Adapun konsentrasi pengaman tersebut, kata Kapolres, mulai dari Candi Mendut, jalur yang akan dilewati untuk arak-arakan dan Candi Borobudur. Kemudian untuk jalur dari Mendut hingga Borobudur diberlakukan sistem buka tutup.
“Sistem buka tutup. Kita utamakan jangan sampai nanti ada yang sembarangan parkir, kita utamakan untuk kenyamanan dari masyarakat. Kenyamanan dari umat Buddha yang akan melaksanakan kegiatan ibadah,” ujar Yudi.
Adapun BKO dari Polda Jateng meliputi Brimob, Jihandak, Wanteror masing-masing satu pleton. Kemudian, dari Polda DIY ada satu SSK Kompi Brimob DIY. Selain itu, dari polres sekitar eks Polwil Kedu yakni Polres Wonosobo, Temanggung dan lainnya masing-masing mengirimkan satu peleton personelnya.
“Tentunya kita antisipasi kerawanan terorisme, kemudian berkaitan dengan mungkin yang tidak suka kegiatan kaitannya dengan prosesi agama dan lain sebagainya,” tuturnya.
“Tolong kami dibantu memberikan informasi ya kaitan dengan hadirnya orang tidak dikenal atau ada pengumpulan massa. Konsentrasi massa yang mungkin akan mengganggu mohon kiranya kita dibantu dan juga berkenaan mungkin kita nanti dukung, kalau ada apa-apa karena jumlah kita terbatas supaya masyarakat sendiri bisa membantu,” pungkasnya. (MAD)