Washington DC,khatulistiwaonline.com
Stephen Bannon, penasihat senior Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, menyebut media massa sebagai oposisi pemerintah. Bannon menyarankan media seharusnya tetap bungkam, setelah dipermalukan karena gagal memprediksi kemenangan Trump dalam pilpres tahun lalu.
“Media seharusnya merasa malu dan merasa terhina dan tetap menutup mulut dan hanya mendengarkan saja, untuk sementara,” tutur Bannon dalam wawancara via telepon dengan New York Times (NYT) pada Rabu (25/1) dan dilansir AFP, Jumat (27/1/2017).
“Saya ingin Anda mengutip ini. Media di sini adalah pihak oposisi. Mereka tidak memahami negara ini. Mereka masih tidak paham kenapa Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat,” imbuhnya.
Bannon yang mantan bos media online AS, Breibart News ini dijuluki sebagai pahlawan ekstremis sayap kanan jauh. Breitbart di bawah Bannon dikenal tidak mendukung multikulturalisme dan menganggap nasionalisme kulit putih sebagai hal paling mendasar. Dia disebut bergaya neo-Nazi, anti-Yahudi, dan menjunjung tinggi supremasi kulit putih.
Pernyataan keras Bannon ini akan semakin memperbesar ‘pertikaian’ Gedung Putih di bawah kepemimpinan Presiden Trump dengan pers. Terlebih pekan lalu, Presiden Trump menyebut wartawan sebagai ‘bagian dari orang-orang paling tidak jujur di Bumi ini’.
Gedung Putih beberapa waktu lalu menuding media merekayasa foto massa di National Mall demi menunjukkan warga yang hadir dalam pelantikan Trump lebih sedikit dari yang sebenarnya. Staf Trump yang kini bertugas di Gedung Putih juga tampaknya masih menyimpan ‘dendam’ atas berbagai pemberitaan yang menyudutkan Trump semasa kampanye. “Media elite salah besar, 100 persen salah besar,” tuding Bannon merujuk pada pilpres tahun lalu.
Kebanyakan media memprediksi kemenangan capres Partai Demokrat Hillary Clinton, rival Trump, dalam pilpres. “Kekalahan yang memalukan yang tidak akan pernah bisa terhapus, akan selalu ada,” sebut Bannon soal kesalahan prediksi itu.
Saat ditanya soal kredibilitas Sekretaris Pers Sean Spicer usai adu argumen sengit dengan wartawan beberapa waktu terakhir, Bannon kembali menyerang media. “Media tidak memiliki integritas, tidak memiliki kecerdasan dan tidak bekerja keras. Anda adalah pihak oposisi. Bukan Partai Demokrat,” ucapnya kepada NYT. (NOV)