Hanoi –
Pertemuan puncak kedua antara pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan digelar di Vietnam, pekan depan. Kim Jong-Un dilaporkan akan berangkat ke Vietnam dengan menggunakan kereta api.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (20/2/2019), dibutuhkan waktu setidaknya dua setengah hari bagi Kim Jong-Un untuk menempuh perjalanan sejauh ribuan kilometer dengan kereta api melalui China, dari Pyongyang, ibu kota Korut, menuju Vietnam.
Itu berarti dia seharusnya mulai berangkat dari Pyongyang pada akhir pekan ini, terlebih dia dijadwalkan tiba di Vietnam pada Senin (25/2) mendatang.
Informasi itu diungkapkan oleh dua sumber yang memahami dengan baik rencana pengamanan dan logistik untuk pertemuan bersejarah itu.
Menurut dua sumber itu, kereta api yang membawa Kim Jong-Un akan berhenti di stasiun Dong Dang di perbatasan Vietnam. Dari lokasi itu, ujar kedua sumber, Kim Jong-Un akan melanjutkan perjalanan sejauh 170 kilometer dengan mobil menuju Hanoi.
Secara terpisah, tiga sumber lainnya yang juga memahami persiapan pertemuan puncak itu menuturkan kepada Reuters, bahwa lokasi yang dipilih untuk pertemuan Kim Jong-Un dan Trump pada 27-28 Februari mendatang adalah Government Guesthouse, sebuah bangunan era kolonial di pusat kota Hanoi.
Secara keseluruhan, kelima sumber itu menyatakan kepada Reuters bahwa semua rencana yang disebutkan di atas masih bisa mengalami perubahan. Sumber-sumber itu tidak bisa menyebutkan identitas mereka karena tidak berwenang berbicara kepada media mengingat situasi sensitif soal rencana perjalanan Kim Jong-Un.
Menurut situs pemerintah Vietnam pada Rabu (20/2) waktu setempat, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, menyatakan kepada komisi penyelenggara pertemuan puncak itu bahwa keamanan saat pertemuan antara Kim Jong-Un dan Trump berlangsung menjadi ‘prioritas utama’.
Ditambahkan sumber-sumber tersebut, Hotel Metropole yang letaknya berseberangan dengan Government Guesthouse, akan menjadi lokasi cadangan untuk pertemuan puncak itu.
Pada Sabtu (16/2) lalu, seorang saksi Reuters mengaku melihat orang dekat Kim Jong-Un, Kim Chang-Son, datang mengunjungi Government Guesthouse dan Metropole juga Hotel Melia di Hanoi. Menurut salah satu sumber, Kim Jong-Un juga bisa menginap di Hotel Melia selama berada di Vietnam.
Secara terpisah, Kementerian Luar Negeri China menyatakan tidak tahu-menahu apakah Kim Jong-Un akan menyempatkan diri bertemu Presiden Xi Jinping saat kereta yang ditumpanginya melintasi wilayah China. “China dan Korea Utara memiliki tradisi saling mengunjungi di level tinggi. Untuk situasi yang Anda sebutkan, saya tidak mengetahuinya,” jawab juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, dalam konferensi pers.(NOV)