JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Rohmad dan Nurhadi berpeluh ketika duduk bersila di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor. Dua kancing kemeja batik Rohmad bagian atas dibuka sambil berkipas dengan tangannya.
Mereka bertiga bersama temannya satu lagi yang juga berdagang nasi goreng. Mereka menyeruput kopi hitam hangat sambil menyunggingkan senyum, sederhana tapi terlihat bahagia.
“Alhamdulillah, di sini tadi cepat habisnya. Enggak ada berapa jam sudah habis,” kata Rohmad, Rabu (4/1/2017).
Rohmad dan teman-temannya biasa berdagang di dekat RS Gunung Salak, Kota Bogor. Tetapi hari ini spesial, mereka diundang ke Istana Bogor untuk menyajikan hidangan andalan mereka.
Bicara soal nasi goreng kaki lima, pengalaman Rohmad memang sudah diukir sejak tahun 1999. Kini dia mendapat kesempatan istimewa.
“Ini sudah dua kali saya ke sini. Kemarin hari Senin (2/1) saya juga ke sini karena dipesan Pak Jokowi,” ujar Rohmad.
Dia tak menyangka hari ini kembali diorder oleh Presiden Jokowi. Tetapi kali ini dia diminta menyajikan untuk pewarta dan beberapa staf Istana Kepresidenan.
“Saya sih pingin suatu hari diundang lagi, buat Pak Presiden, supaya lebih dekat,” ungkap Rohmad.
Seporsi nasi goreng ataupun mi dihargai Rp 12 ribu. Hari ini dia dan teman-temannya bisa menyajikan 100 porsi, sehingga Rp 1.200.000 mereka kantongi, yang kemudian sebagian dibelanjakan untuk bahan baku.
Dia lalu bercerita tentang Latif, yang diminta menyajikan nasi goreng untuk Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla, dan para menteri. Latif sudah tiga kali diundang ke Istana Bogor.
“Kalau Pak Latif waktu malam tahun baru sudah dipanggil ke sini. Malah ternyata anak Pak Jokowi itu sering beli mi godok Pak Latif,” cerita Rohmad.
Tak lama setelah itu, Rohmad dan Nurhadi mendapat bayaran dari dagangannya. Senyum mereka makin merekah saat menerima lembaran-lembaran merah itu.
Sementara itu, Latif masih bertugas di dalam Istana. Latif baru pulang setelah sidang kabinet paripurna selesai dan para menteri berangsur meninggalkan Istana.
Latif mendorong gerobaknya keluar dari kompleks Istana sembari bercerita bahwa dirinya sering mendapat pesanan dari keluarga Presiden Jokowi.
“Ya, anak-anaknya (sering pesan). Tapi di sana (tempat biasa berjualan), bukan hari ini,” kata Latif.
Dia bercerita bahwa saat malam tahun baru ada staf Istana yang memanggilnya. Dia diminta menyajikan makanan untuk keluarga Presiden Jokowi.
“Pak Jokowi pesannya mi rebus, sedang (tidak terlalu pedas),” kata Latif. (RIF)