JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Polri akan memberikan program pelatihan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) kepada polisi Myanmar.
Program pelatihan ini akan disampaikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri Myanmar Letjen Kyaw Swe dan Penasihat Keamanan Nasional Myanmar U Thaung Tun.
“Di sela-sela agenda resmi 12th AMMTC (ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime), Kapolri juga akan melaksanakan pertemuan bilateral dengan Menteri Dalam Negeri Myanmar Letjen Kyaw Swe dan Penasihat Keamanan Nasional Myanmar U Thaung Tun,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo dalam rilis yang diterima, Rabu (31/10/2018).
“Kapolri akan kembali menegaskan komitmen Polri untuk memberikan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas personel Kepolisian Myanmar dalam pemeliharaan keamanan dalam negeri,” sambung Dedi.
Polri menurut Dedi sudah menyiapkan program pelatihan pengamanan unjuk rasa, penanganan kerusuhan massa, penyidikan kejahatan berbasis penghormatan terhadap nilai-nilai HAM, dan berbagai program pelatihan lainnya.
“Peningkatan kapasitas personel Kepolisian Myanmar merupakan wujud nyata upaya Polri dalam mendukung penyelesaian permasalahan keamanan dalam negeri Myanmar secara profesional, humanis, dan berbasis penghormatan terhadap nilai-nilai HAM,” ujar Dedi.
Dedi mengatakan Tito saat ini sedang memimpin delegasi Indonesia atau Head of Delegation (HOD) dalam pertemuan tingkat menteri ASEAN untuk penanggulangan kejahatan transnasional ke-12 di Myanmar International Convention Center (MICC) II, Nay Pyi Taw, Myanmar. Acara berlangsung selama lima hari sejak 29 Oktober hingga 2 November 2018.
“Delegasi Indonesia terdiri dari Polri, Kemenlu, Ditjen Imigrasi Kemenkumham, BNPT, dan BSSN. Acara diikuti seluruh delegasi dari 10 negara ASEAN, serta delegasi dari Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang,” ujar Dedi.
Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah (Kalteng) ini a menjelaskan tujuan pertemuan ini untuk memperkuat kerja sam antarnegara dari sisi pencegahan dan penanganan berbagai bentuk kejahatan transnasional di kawasan ASEAN.
“Berbagai bentuk kejahatan yang menjadi perhatian utama dalam pertemuan ini antara lain penanggulangan kejahatan terorisme, perdagangan gelap narkotika dan obat terlarang, perdagangan manusia, berbagai jenis kejahatan siber, perompakan, pencucian uang serta perdagangan satwa langka dan hasil hutan ilegal,” jelas Dedi.
Di sela acara, Tito juga dijadwalkan mengadakan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Senior Parlemen Singapura Amrin Amin untuk membahas berbagai isu keamanan di antara kedua negara. (MAD)