BANYUWANGI,khatulistiwaonline.com
Satpolair Polres Banyuwangi menggelar latihan peningkatan pengawasan perairan Selat Bali. Latihan ini digelar bersama nelayan, di Pantai Bengkak, Wongsorejo, Selasa (18/10/2016).
Dalam latihan ini, Satpolair mengejar pelaku pengeboman ikan. Aksi ini terlihat sungguhan lantaran dalam latihan tersebut juga menggunakan bom ikan. Nelayan yang menggunakan tiga perahu langsung melancarkan aksinya di sekitar Perairan Pulau Tabuhan.
Mereka melemparkan tiga bom ikan dengan daya ledak tinggi. Blar! Ikan-ikan yang terkena bom langsung mengambang di perairan. Satu per satu ikan diambil oleh nelayan.
Saat sedang mengambil ikan itulah Satpolair Polres Banyuwangi menyergap pelaku pengeboman ikan. Namun sayang, sebelum tertangkap para nelayan melarikan diri. Aksi kejar-kejaran tak terelakkan. Bahkan polisi sempat memberikan tembakan peringatan. Namun tak diindahkan para nelayan.
Polisi dengan menggunakan dua kapal cepat berhasil membekuk para nelayan dan mengamankan barang bukti berupa ikan dan sisa bahan peledak.
“Ini merupakan latihan rutin yang digelar Satpolair Banyuwangi. Kita latihan sungguhan dengan bom ikan. Dan aksi kejar-kejaran terlihat nyata,” ujar AKP Subandi, Kasatpolair Polres Banyuwangi, kepada wartawan.
Menurut Subandi, latihan yang diikuti 30 personel, dilakukan untuk peningkatan kualitas petugas Satpolair Banyuwangi dalam melakukan pengamanan dan pengawasan perairan. Mengingat hingga saat ini, banyak nelayan yang masih menggunakan bom untuk melakukan aktivitas penangkapan ikan.
“Ini melanggar hukum. Karena akan merusak habitat dan ekosistem laut. Makanya kita tindak,” tambah Subandi.
Tak hanya itu, kata Subandi, selain penindakan aksi kejahatan di laut, Satpolair Banyuwangi juga melakukan pembinaan terhadap nelayan di pesisir pantai. Selain itu, nelayan yang pernah tersangkut kasus kejahatan pengeboman ikan dibina untuk ikut serta melestarikan laut.
“Mantan napi kasus bom ikan kita bina. Mereka kita masukkan menjadi tenaga wisata di tour wisata di sekitar Watudodol. Alhamdulillah saat ini pelaku bom ikan berkurang,” pungkasnya. (RED)