JAKARTA, khatulistiwaonline.com
Setelah 3 bulan kosong, kursi Menteri ESDM kini diisi kembali dan ditambah keberadaan wakil menteri. Yang mengisi pun merupakan wajah lama di kabinet yaitu Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar.
Kabar pelantikan Ignasius Jonan sebagai Menteri ESDM dan Arcandra Tahar selaku Wakil Menteri ESDM baru terdengar menjelang siang pada Jumat (14/11/2016) dan pelantikan dilakukan pada pukul 13.30 WIB. Jonan sebelumnya adalah Menteri Perhubungan sementara Arcandra merupakan mantan Menteri ESDM yang diberhentikan dengan hormat karena masalah kewarganegaraan.
“Saya yakin beliau berdua figur punya kompetensi meski keduanya keras kepala tapi suka terjun di lapangan dan ya tugas ini bukan tugas mudah, tapi saya yakin beliau berdua bisa selesaikan masalah yang ada di ESDM dan jadi team work yang baik,” kata Jokowi usai melantik Jonan dan Arcandra di Istana Negara.
Saat Kabinet Kerja dibentuk, Jokowi menunjuk Jonan yang merupakan mantan Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai Menteri Perhubungan (Menhub). Namun, jabatan Menhub yang diemban Jonan tak berlangsung lama. Setelah sekitar 21 bulan memimpin Kemenhub, Pada 27 Juli 2016 Jonan digantikan Budi Karya Sumadi sebagai Menhub.
Ketika Jonan dicopot dari posisi Menhub, Arcandra masuk ke Kabinet Kerja sebagai Menteri ESDM menggantikan Sudirman Said. Masa jabatannya ternyata sangat singkat, yaitu hanya 20 hari.
Dilantik pada 27 Juni 2016, Arcandra lengser dari jabatannya pada 15 Agustus 2016 gara-gara terbelit masalah kewarganegaraan. Arcandra ternyata pernah memegang paspor Amerika Serikat yang membuatnya tidak memenuhi kualifikasi menjadi menteri. Presiden Joko Widodo pun memberhentikannya dengan hormat.
Saat Menkum HAM Yasonna Laoly mengukuhkan kembali kewarganegaraan Arcandra, isu dia kembali masuk kabinet pun menguat. Meski dikritik publik, Jokowi tetap mempertimbangkan Arcandra jadi menteri lagi.
Hingga akhirnya, Jokowi memberikan kursi wakil menteri untuk Arcandra. Pria asal Sumatera Barat ini pun siap bekerja sama dengan Jonan yang menggantikan dirinya.
“Seperti yang pernah saya ucapkan, semoga niat saya pulang diluruskan kembali. Di manapun ditetapkan dan ini adalah keputusan terbaik yang diambil oleh Pak Presiden dan saya siap mengabdi di mana pun dan kapan pun,” kata Arcandra kepada wartawan usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10/2016).(RED)