Teheran –
Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran membalas pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan memasukkan pasukan Garda Revolusi Iran sebagai organisasi teroris internasional. Menurut dia, AS adalah ‘negara sponsor teroris’.
Dilansir dari AFP, Selasa (9/4/2019), Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran mengecam pemerintah AS yang mengumumkan pernyataan tersebut. Pasukan AS yang berada di Komando Pusat Amerika atau CENTCOM disebut pihak Iran sebagai ‘kelompok-kelompok teroris’.
“Bahwa mereka menganggap rezim Amerika Serikat sebagai ‘sponsor negara terorisme’ dan ‘Komando Pusat Amerika, yang dikenal sebagai CENTCOM’ dan semua pasukan yang terkait dengannya ‘kelompok teroris’,” kata pernyataan itu.
Komando Pusat Amerika berada di zona perang negara konflik yaitu Afghanistan, Irak, Suriah, Yaman, dan Teluk.
Sebelumnya, Donald Trump mengatakan Iran bukan hanya negara sponsor negara teroris, tapi pasukan Garda Revolusi Iran secara aktif berpatisipasi keuangan, dan mempromosikan terorisme sebagai alat kenegaraan.
“IRGC adalah sarana utama pemerintah Iran untuk mengarahkan dan melaksanakan kampanye teroris globalnya,” kata Trump dalam sebuah pernyataan.
Langkah ini diambil Trump untuk menarik Amerika Serikat dari kesepakatan multilateral dengan Iran serta menerapkan kembali sanksi-sanksi yang dulunya melumpuhkan perekonomian Iran atas program nuklir.(ADI)
Singapura –
Seorang pembantu rumah tangga (PRT) asal Indonesia divonis 12 minggu penjara di Singapura karena mencakar wajah anak majikannya. Tindakan ini dilakukan si PRT untuk melampiaskan kekesalan pada majikannya.
Seperti dilansir Channel News Asia, Senin (8/4/2019), identitas PRT ini tidak bisa diungkap ke publik untuk melindungi identitas bayi yang menjadi korban dan saudara kembar si bayi yang juga mengalami luka-luka akibat tindakan PRT ini. Saat melakukan aksi kasar ini, si PRT sudah bekerja pada majikannya selama satu tahun.
Yang menjadi korban adalah dua bayi laki-laki dan perempuan yang berusia 14 bulan, yang merupakan anak kembar majikannya yang berusia 31 tahun.
Aksi si PRT yang dilakukan pada 10 November 2018 ini terekam kamera CCTV yang dipasang di dalam rumah majikannya. Dalam rekaman video itu terlihat saat si PRT secara sengaja dan secara kasar menggaruk wajah bayi perempuan majikannya sebanyak dua kali. Aksi ini terjadi saat nenek bayi itu telah menidurkan cucunya di dalam kereta bayi di ruang keluarga. Sang nenek (63) yang tidak menyadari aksi si PRT berusaha menidurkan kembali cucunya yang menangis.
Dalam kesempatan lainnya, yang juga terekam CCTV, si PRT ini dengan sengaha mencakar wajah bayi laki-laki majikannya di ruang keluarga. Rekaman CCTV menunjukkan PRT ini sempat melihat sekeliling untuk memastikan sang nenek tidak melihat aksinya. Usai beraksi dan membuat si bayi menangis, si PRT berlari ke dalam kamarnya.
Saat itu, sang nenek menemukan bekas luka cakaran juga bekas darah di wajah cucunya. Sang nenek langsung menghubungi putrinya yang sedang bekerja. Saat ibunda kedua bayi itu memeriksa rekaman CCTV, dia melihat si PRT yang mencakar wajah bayinya. Saat ditanyai lebih lanjut, si PRT menyangkal. ibunda kedua bayi itu lantas melapor ke polisi setempat.
Diungkapkan Wakil Jaksa Penuntut Umum, Ng Jun Chong, dalam persidangan bahwa si PRT akhirnya mengakui dirinya yang mencakar wajah bayi majikannya. Dia mengaku hal itu dilakukan ‘karena dia ingin korban (bayi itu) menangis’ dan mengganggu sang nenek.
Terungkap dalam persidangan bahwa si PRT kesal dengan sang nenek setelah dia diomeli karena tidak menyeterika dengan benar. Si PRT juga kesal dengan majikannya, ibu kedua bayi, karena diomeli saat keluarga si PRT menelepon ke rumah majikannya.
Akibat aksi si PRT, bayi laki-laki itu harus dibawa ke rumah sakit dengan luka gores di dahi dan kelopak matanya.
Dalam persidangan yang digelar Senin (8/4) waktu setempat, si PRT ini mengaku bersalah atas satu dakwaan melukai anak-anak dengan sengaja. Satu dakwaan serupa untuk bayi perempuan majikannya juga menjadi pertimbangan hakim.
Jaksa menuntut hukuman penjara tiga bulan untuk si PRT, dengan argumen dia seharusnya merawat korban namun malah melukai mereka. Si PRT memohon hukuman lebih ringan dengan alasan dia telah menikah dan memiliki satu anak. Hakim Singapura lantas menjatuhkan hukuman penjara selama 12 minggu terhadap si PRT.(DON)
Tepi Barat –
Pengadilan Israel menyatakan seorang warga Palestina bersalah atas pembunuhan seorang tentara Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat tahun lalu.
“Pengadilan militer di Judea (Tepi Barat) menyatakan teroris Islam Yusef Abu Hamid bersalah atas dakwaan membunuh tentara Ronen Lubarsky,” demikian disampaikan militer Israel dalam sebuah statemen seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (8/4/2019).
Lubarsky, seorang anggota pasukan khusus Israel, terkena lemparan batu di bagian kepalanya saat operasi penangkapan di Tepi Barat pada 24 Mei 2018 lalu. Sersan berumur 20 tahun itu meninggal akibat luka-lukanya dua hari kemudian.
Sumber-sumber Palestina mengatakan bahwa batu dilemparkan ke tentara Israel tersebut saat operasi untuk menangkap sejumlah warga Palestina di kamp pengungsi Al-Amari, dekat Ramallah. Kamp yang ditinggali sekitar 15 ribu warga Palestina itu, kerap menjadi ajang bentrokan antara warga Palestina dan pasukan Israel.
Dalam persidangan yang berlangsung pada Minggu (7/4) waktu setempat, vonis hukuman terhadap Abu Hamid belum disampaikan. Pembacaan vonis hukuman akan dilakukan dalam persidangan berikutnya.
Sebelumnya pada 15 Desember 2018 lalu, militer Israel telah menghancurkan rumah keluarga Abu Hamid di Ramallah. Diketahui bahwa otoritas Israel menempuh kebijakan menghancurkan rumah-rumah warga Palestina yang dinyatakan berada di balik serangan-serangan terhadap warga Israel.(NOV)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Ribuan warga Rwanda, beserta Presiden Paul Kagame dan Ibu Negara Jeannette Kagame, menandai peringatan 25 tahun genosida negara itu pada 1994 dengan sebuah upacara hening hari Minggu (7/4).
Paul Kagames dan istri meletakkan karangan bunga di lahan pemakaman massal, tempat sekitar 250.000 korban dikuburkan.
“Pada tahun 1994, tidak ada harapan, hanya ada kegelapan. Hari ini, cahaya memancar dari tempat ini … Bagaimana itu terjadi? Rwanda menjadi satu keluarga lagi,” kata Presiden Kagame.
Dia menambahkan, “rakyat kami menanggung beban yang sangat besar ini hanya dengan sedikit atau tanpa keluhan. Ini telah membuat kami lebih baik, dan lebih bersatu daripada sebelumnya.”
“Tidak akan pernah terjadi lagi.”
Selanjutnya Presiden Paul Kagame memimpin upacara lilin di Stadion Nasional Kigali. Tahun 1994, banyak warga Tutsi mencari perlindungan dari kekerasan di stadion ini, di bawah perlindungan pasukan PBB.
Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker, para pemimpin Afrika, Kanada dan Uni Afrika yang menghadiri acara tersebut juga turut ambil bagian dalam upacara peringatan tersebut.
“Saya begitu tergerak dan kehilangan kata-kata pada peringatan tragedi ini,” kata Juncker. “Waktu tidak akan pernah bisa menghapus masa-masa tergelap dalam sejarah kita. Adalah tugas kita untuk mengingat.”
100 hari kekerasan
Pada 6 April 1994, sebuah pesawat yang membawa Presiden Juvenal Habyarimana dari etnis Hutu, ditembak jatuh. Etnis Tutsi dituduh melakukan pembunuhan itu. Peristiwa ini memicu aksi kekerasan ekstremis Hutu yang membantai warga Tutsu, didukung oleh tentara, polisi, dan milisi. Aksi kekerasan dan pembantaian berlangsung selama 100 hari dan menewaskan lebih 800.000 orang.
Presiden Paul Kagame memerintah Rwanda sejak genosida berakhir. Dia mulai mengarahkan kebijakan negara menuju pemulihan ekonomi dan rekonsiliasi nasional. Namun kalangan aktivis hak asasi menuduh Kagame memerintah secara otoriter dan gagal mengajukan para pelaku pelaku kejahatan kemanusiaan ke pengadilan.
Presiden Kagame menuduh pemerintah yang dipimpin Hutu tahun 1994 sengaja menembak jatuh pesawat pendahulunya. Dia juga mengatakan pemerintah Prancis yang saat itu punya pasukan yang ditempatkan di Rwanda hanya menutup mata ketika aksi pembunuhan dan pembantaian massal meluas.(MAD)
Canberra –
Sekitar dua juta warga Indonesia di luar negeri akan mencoblos terlebih dahulu dibandingkan di Indonesia, 65 ribu orang masuk dalam daftar pemilih di Australia dan jumlah pemilih terbanyak, yakni lebih dari 25 ribu pemilih berada di daerah pemilihan New South Wales, Queensland, dan Australia Selatan.
Mencoblos di luar negeri:
Ada 71 tempat pemungutan suara di seluruh Australia, termasuk yang mencoblos lewat pos
Pemilih yang masuk daftar khusus hanya bisa mencoblos satu jam sebelum TPS ditutup
Penghitungan di Australia akan dilakukan pada Rabu sore (17/04) waktu Australia
Pemilihan umum untuk presiden dan wakil presiden dan anggota DPR RI di Australia dilakukan serentak pada Sabtu mendatang (13/04/2019).
Jumlah pemilih di Kawasan Ibukota Australia (ACT) mencapai 1.235 orang, menurut Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) yang bermarkas di Canberra.
Sementara di Kawasan Australia Utara pemilih yang sudah masuk dalam daftar berjumlah paling sedikit, yakni lebih dari 880 orang.
Di negara bagian Victoria dan Tasmania PPLN Melbourne mengatakan kepada ABC Indonesia daftar pemilih tetap sudah mencapai lebih 13.429 orang.
“Sampai sejauh ini logistik, seperti kertas suara dan perangkat lainnya sudah kita terima dengan baik,” ujar Kilin Prasetyo, Sekretaris PPLN Melbourne.
Kilin belum dapat memastikan berapa pastinya yang akan datang ke kantor Konsulat Jenderal RI (KJRI) Melbourne untuk mencoblos pada Sabtu mendatang.
“1.321 orang akan melakukan pencoblosan melalui TPS Pos (dikirim lewat pos),” katanya kepada Erwin Renaldi dari ABC Indonesia.
Kilin juga mengatakan ada 71 tempat pemungutan suara luar negeri (TPSLN), termasuk yang mencoblos lewat pos, di mana TPSLN dipusatkan di area kantor Konsulat Jenderal RI (KJRI) bagi negara-negara bagian yang memilikinya.
Tetapi mengingat banyaknya jumlah pemilih terdaftar di Sydney, maka TPSLN juga disediakan di Sydney Town Hall, Good Luck Plaza serta pusat komunitas yang berada di kawasan Marrickville dan Yagoona.
Sementara bagi negara-negara bagian yang tak memiliki kantor perwakilan RI maka pemilih akan pergi mencoblos ke tempat yang sudah ditentukan.
Di Queensland, misalnya, sebuah sekolah, yakni Sherwood State School dijadikan TPS, sementara pemilih di Adelaide akan berangkat ke Perpustakaan Nasional di Australia Selatan, menurut situs PPLN Australia.
Pemilih luar negeri, termasuk di Australia, akan memperoleh dua kartu suara untuk memilih presiden dan calon legislatif untuk Daerah Pemilihan DKI Jakarta II, yang meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Luar Negeri dengan jumlah caleg mencapai lebih dari 100 orang.
Di Australia, pencoblosan akan dimulai pada pukul 9 pagi dan TPSLN ditutup pada pukul 7 malam. Tapi menurut Kilin, kemungkinan besar pemilih akan ramai di 1 jam terakhir yang masuk dalam daftar pemilih khusus (DPK).
Yang termasuk DPK ini adalah pemilih yang tidak terdata di luar negeri, tetapi memiliki hak memilih. Mereka cukup membawa paspor ke TPSLN terdekat dengan kondisi hanya bisa datang satu jam sebelum TPS tutup dan jika surat suara masih tersedia.
Ada pula pemilih tambahan, yakni mereka yang pindah memilih dari Indonesia atau TPSLN lainnya. Selain paspor mereka juga diminta menunjukkan surat pindah memilih (A5).
Di Melbourne, Kilin mengatakan setelah selesai pencoblosan, surat suara kemudian akan disimpan di dalam gudang logistik yang sudah disiapkan dan bagian dari gedung kantor KJRI Melbourne.
“Pada gudang tersebut dipasang CCTV dan minimal tiga kunci yang masing-masing akan disimpan oleh pemegang yang disepakati PPLN, Pengawas Pemilu, serta perwakilan saksi resmi dari partai politik,” jelasnya.
Surat suara rencananya akan mulai dihitung pada hari Rabu, 17 April, mulai pukul 4 sore waktu setempat.
KJRI Melbourne juga akan menggelar doa bersama untuk pemilu damai yang akan digelar di kantor KJRI Melbourne, Rabu sore (10/04).(ARF)
Riyadh –
Dua pria ditembak mati setelah mencoba mengebom sebuah pos pemeriksaan perbatasan di wilayah timur Arab Saudi. Dua pria lainnya ditangkap otoritas Saudi dalam insiden tersebut.
Insiden itu terjadi di Abu Hadriyah, jalan raya yang menghubungkan wilayah Provinsi Timur, Saudi dengan Bahrain dan Kuwait, saat para penyerang mencoba kabur dari Saudi. Demikian diberitakan televisi Al-Arabiya dan media-media lokal lainnya seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (8/4/2019).
Al-Arabiya melaporkan, tiga dari empat pria tersebut merupakan “teroris-teroris” yang diburu aparat Saudi. Mereka berasal dari wilayah Qatif yang mayoritas penduduknya Syiah. Tidak disebutkan secara detail kapan insiden itu terjadi. Kelompok militan dari wilayah itu sering melakukan serangan terhadap tentara dan polisi di wilayah timur.
Wilayah Provinsi Timur, Saudi telah dilanda serangkaian kekerasan sejak tahun 2011, ketika para demonstran Syiah turun ke jalan-jalan untuk menuntut berakhirnya apa yang mereka sebut sebagai diskriminasi oleh pemerintah Saudi yang didominasi Sunni. Pemerintah Saudi sebelumnya telah membantah melakukan diskriminasi terhadap komunitas Syiah.
Salah satu pemimpin gerakan demonstran tersebut, ulama Syiah terkemuka bernama Nimr al-Nimr, dieksekusi mati pada tahun 2016 atas dakwaan menghasut terorisme, memperparah ketegangan sektarian di kawasan Teluk dan dengan rival utama regional Saudi, Iran.
Selama ini, komunitas Syiah di Arab Saudi menuduh pemerintah melakukan represi berat terhadap hak-hak beragama dan HAM mereka. Komunitas Syiah diperkirakan mencapai antara 10 persen dan 15 persen dari total populasi Saudi yang mencapai sekitar 32 juta jiwa. (ADI)
Ankara –
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan geram pada Amerika Serikat dan Eropa dan menuding mereka mencampuri urusan dalam negeri Turki. Erdogan menyampaikan hal ini setelah pemerintah AS dan Uni Eropa mengomentari hasil pemilihan kepala daerah (pilkada) di Turki.
Erdogan dan partainya, AK mengalami kekalahan dalam pilkada di ibu kota Ankara dan di Istanbul, pusat ekonomi dan kota terbesar di Turki. Bahkan pemerintah Turki telah memprotes hasil di Istanbul dan menuntut penghitungan suara ulang.
Terkait hasil tersebut, pemerintah AS menyerukan pemerintah Turki untuk menerima hasil pilkada yang digelar pada Minggu (31/3) waktu setempat itu. Uni Eropa pun menyerukan pemerintah Turki untuk mengizinkan para pejabat terpilih melaksanakan mandat mereka secara bebas.
Namun Erdogan geram atas pernyataan tersebut dan menyerukan AS dan Eropa untuk “tahu tempat Anda”.
“Amerika dan Eropa mencampuri urusan dalam negeri Turki,” ujar Erdogan kepada para wartawan seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (6/4/2019).
“Turki memberikan pelajaran demokrasi kepada seluruh dunia,” imbuh Erdogan.
Sebelumnya, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Robert Palladino mengatakan “pemilihan yang bebas dan adil adalah penting bagi demokrasi, dan ini berarti menerima hasil pemilihan yang sah adalah penting.”
Juru bicara Uni Eropa Maja Kocijancic juga mengatakan bahwa Uni Eropa mengharapkan para pejabat lokal yang terpilih bisa “melaksanakan mandat mereka secara bebas dan sesuai dengan prinsip-prinsip Dewan Eropa yang mana Turki tentunya menjadi anggotanya.”
Kendati Partai AK memperoleh suara terbanyak secara nasional, mereka kalah di Istanbul, Ankara, dan Izmir. Presiden Erdogan, tampaknya, belum siap melepas Istanbul – pusat ekonomi Turki sekaligus kota asalnya, tempat ia sendiri pernah menjadi walikota. Kekalahan di Ankara, Istanbul, dan beberapa kota lainnya menjadi pukulan telak bagi Erdogan dan bisa menjadi titik balik setelah 16 tahun berkuasa.(NOV)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan dia telah berada di puncak pengumuman terkait rencananya di 2020. Biden mengatakan dirinya sudah sangat dekat dalam membuat keputusan.
“Saya sangat dekat membuat keputusan,” kata Biden, Jumat (5/4/2019) seperti dilansir AFP. Biden mengatakan itu setelah berpidato di acara serikat pekerja di Washington.
Selain itu, Biden mengatakan, jika pun dia tahu dirinya akan mencalonkan sebagai presiden di Pilpres AS mendatang, dia akan menjadi kandidat terakhir yang mengumumkan.
“Bahkan jika saya tahu pasti bahwa saya akan mencalonkan diri sebagai presiden di hari Thanksgiving, niat saya sejak awal, jika saya mencalonkan diri, akan menjadi orang terakhir yang mengumumkan,” kata Biden.
Ditanya soal klaim-klaim yang ditujukan kepadanya dan apakah akan muncul lebih banyak wanita dengan tuduhan serupa, Biden mengatakan dirinya ‘tidak akan terkejut.’
Biden sebelumnya mendapat tuduhan dari beberapa wanita yang mengaku disentuh secara tak pantas
“Saya sudah ratusan, dan ratusan orang menghubungi saya–yang saya tidak tahu–dan mengatakan hal sebaliknya,” kata Biden.
Pada Rabu, Biden merilis video di media sosial yang membahas kontak fisiknya dengan wanita, berjanji untuk ‘lebih berhati-hati dalam menghormati ruang pribadi di masa depan.(MAD)
Berlin –
Stefan Bachmeier masih mengingat masa keemasan produsen mesin Jerman di Cina. Dia bekerja untuk sebuah perusahaan bernama Kaeser Kompressoren, sebuah perusahaan menengah dari Coburg, Jerman. Perusahaan ini memiliki 5.000 tenaga kerja dan berspesialisasi dalam teknologi udara bertekanan.
“Saya ingat saat-saat ketika Anda hanya perlu mengatakan ‘lihat, ini adalah mesin Jerman,'” katanya. “Klien akan membayar, ada sedikit tawar-menawar harga. Tetapi masa-masa itu telah berlalu,” tambah Bachmeier, yang menjadi supervisor bisnis perusahaan itu di Asia.
Meskipun label “Made in Germany” masih sangat dihargai, itu bukan lagi nilai jual yang unik. “Orang-orang Cina telah menjadi sangat percaya diri dan nasionalis saat ini,” kata Bachmeier kepada DW, “dan mereka sangat serius dengan kampanye ‘Made in China’ mereka.”
Bachmeier mengatakan kualitas produk dari Cina telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Ia juga menunjukkan bahwa meskipun mesin mereka masih kurang efisien dan kuat, mereka “tidak buruk sama sekali” dan mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik.
Berbicara kepada DW di pameran industri Hannover, Bachmeier menyebutkan perusahaannya berulang tahun ke-100 tahun ini. “Stan kami di pameran dulu selalu diramaikan oleh pebisnis Cina yang ingin membeli sesuatu, tetapi hari ini mereka menyuruh Anda datang ke Cina jika Anda ingin menjual sesuatu kepada mereka.”
Jerman tertinggal di infrastruktur?
Cen Guojian, pendiri perusahaan produsen gigi motor Zhongda Leader dari Ningbo, Cina, mengatakan bahwa belum lama ini peserta pameran dari negaranya tidak terlalu diperhatikan di pameran, tetapi kini mereka menjadi pusat perhatian.
Zhongda Leader adalah salah satu dari 1.500 perusahaan Cina yang hadir di pameran Hannover Messe. Perusahaan ini mulai dengan hanya lima karyawan pada tahun 2006 dan sejak itu berkembang menjadi perusahaan dengan 1.400 pekerja. Cen percaya bahwa Cina masih memiliki jalan panjang sebelum menjadi pemimpin global. “Tetapi sejauh menyangkut infrastruktur, kami telah jauh meninggalkan Jerman. Di Jerman, masih ada tempat-tempat tanpa akses internet – itu tidak mungkin terjadi di Cina,” tambahnya.
Fang Weizhong setuju bahwa situasinya kini berubah. “Sekitar 10 tahun yang lalu, pengunjung dari Cina akan kagum dengan apa yang sedang diproduksi, misalnya, di pabrik Siemens,” kata CEO Easitech itu. Easitech adalah perusahaan yang memproduksi mesin untuk mobil listrik. “Saat ini, banyak pabrik Jerman yang terlihat tidak menarik jika dibandingkan dengan pabrik Cina.”
Cina adalah pasar terbesar di dunia untuk kendaraan listrik. Tahun lalu saja, sekitar 1,3 juta unit terjual di negara Asia, sementara hanya sekitar 70.000 unit diproduksi di Jerman pada tahun 2018. Ini berarti bahwa sebagian besar mesin Easitech dijual kepada pelanggan Cina, kata Fang.
Tetapi jika Anda melihat stand Easitech di pameran Hannover Messe dengan lebih seksama, Anda juga akan dapat melihat robot dari perusahaan Swiss ABB. “Di sini lah letak kelemahan kami,” kata Fang. “Kami masih membutuhkan perangkat keras dari negara-negara industri terkemuka untuk membuat produk kami. Dia juga mengungkapkan bahwa Cina perlu banyak mengejar ketinggalan dalam hal pelatihan pekerja terampil.”
Persaingan semakin ketat
Kesenjangan dalam bidang robotika antara Cina dan para pesaingnya telah berkurang dengan nyata, terutama di bidang robot konstruksi ringan, atau cobot (disingkat dari “construction robot”-red). Cobot diartikan sebagai robot yang bekerja bersama dengan manusia sebagai rekan kerja, kata Gerald Vogt, yang mengepalai segmen robotika di perusahaan teknik Swiss, Stäubli.
“Sudah ada 40-50 produsen cobot di Cina, banyak dari mereka pemula,” kata Vogt. “Pemerintah Cina memompa subsidi dalam jumlah besar ke bisnis tersebut. Sekitar sepertiga dari semua robot yang dijual di Cina saat ini sebenarnya diproduksi oleh perusahaan Cina sendiri.”
Hanya ada satu hal yang bisa dilakukan perusahaan Eropa untuk tetap kompetitif. “Sangat penting bagi kita untuk tetap menjadi inovatif dan mempercepat proses pengembangan,” kata Vogt kepada DW. “Mungkin Cina masih ketinggalan dalam hal parameter kinerja robot mereka, tetapi mereka memasarkan produk mereka dengan sangat cepat.”
Stefan Bachmeier dari Kaeser Kompressoren percaya bahwa peningkatan yang stabil diperlukan untuk tetap unggul dalam bisnis ini. Dia memandang Industri 4.0 sebagai peluang besar, meskipun proses digitalisasi menjadi hal yang sulit bagi perusahaan kecil dan menengah.
“Jika kita hanya membuat mesin, kita akan menemui jalan buntu – meskipun mesin bisa terus dikembangkan untuk menjadi lebih baik,” katanya. “Tetapi Industri 4.0 berarti kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak, dan itu dapat memberi kita keunggulan dibandingkan pesaing kita. (ARF)
Manila –
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengancam akan mengerahkan tentara dalam ‘misi bunuh diri’ jika China tak berhenti mendekati pulau yang dikuasainya di Laut China Selatan yang menjadi sengketa. Ancaman ini disampaikan setelah laporan menyebut ratusan kapal China berlayar di dekat pulau yang dikuasai Filipina itu.
Seperti dilansir CNN, Jumat (5/4/2019), ancaman itu disampaikan Duterte saat berpidato dalam kunjungan ke kota Puerto Princesa di Palawan.
Beberapa hari sebelumnya, pemerintah Filipina mengklaim 275 kapal nelayan dan kapal patroli China berlayar di dekat Pulau Thitu, yang dikuasai Filipina, di gugusan Kepulauan Spratly yang ada di perairan Laut China Selatan yang menjadi sengketa. Aktivitas kapal-kapal China itu tercatat selama tiga bulan terakhir.
“Mari kita berteman, tapi jangan sentuh Pulau Pagasa dan yang lainnya,” tegas Duterte dalam pernyataannya, merujuk pada sebutan lokal untuk Pulau Thitu.
“Jika Anda mengambil langkah di sana, ceritanya akan berbeda. Saya akan memberitahu tentara-tentara saya, ‘Bersiaplah untuk misi bunuh diri’,” ucap Duterte yang ditujukan untuk China.
Ditambahkan Duterte bahwa kata-katanya ini bukan peringatan, namun sekadar ‘nasihat untuk teman-teman saya’.
“Saya tidak akan meminta atau memohon, tapi saya hanya memberitahu Anda agar menjauh dari Pagasa karena saya punya tentara di sana,” tegasnya lagi.
Diketahui bahwa garnisun militer Filipina berukuran kecil bermarkas di Pulau Thitu, bersama 100 warga sipil yang tinggal di sana.
Pulau Thitu yang dikuasai Filipina di perairan China Selatan, merupakan pulau terbesar kedua di gugusan kepulauan Spratly. Selain menjadi sengketa Filipina dan China, Laut China Selatan juga menjadi sengketa Malaysia, Taiwan dan Vietnam.
Dalam pernyataan pada Kamis (4/4) waktu setempat, Kementerian Luar Negeri Filipina menyebut kehadiran kapal-kapal China itu ilegal dan melanggar kedaulatan wilayah Filipina. Beberapa hari sebelumnya, pemerintah Filipina melayangkan nota protes secara diplomatik terhadap China, terkait aktivitas kapal-kapal tersebut.
Para pengkritik menyebut, aktivitas semacam itu merupakan bagian dari upaya untuk menekan pengerjaan infrastruktur Filipina di perairan sengketa. “Aksi semacam itu, saat tidak disangkal oleh pemerintahan China, dianggap telah diadopsi oleh negara itu,” sebut Kementerian Luar Negeri Filipina.(ADI)