Washington DC –
Presiden sekaligus capres petahana Amerika Serikat (AS) Donald Trump siap kembali berkampanye dalam Pilpres AS. Trump mengklaim dirinya sudah kebal dari virus Corona (COVID-19).
“Saya kebal (dari virus Corona),” kata Trump dalam wawancara di Fox News, seperti dikutip Associated Press, Senin (12/10/2020).
Trump tidak menyebut secara gamblang apakah hasil tes swab terhadap dirinya sudah menunjukkan negatif dari Corona. Trump pun menyebut kesehatannya sudah lebih baik.
“Saya merasa luar biasa,” kata Trump kepada orang banyak. Trump kemudian menyatakan bahwa pandemi Corona, yang telah menewaskan lebih dari 210.000 orang AS telah “menghilang” meskipun dia masih dalam proses pemulihan dari virus.
Sementara itu, dokter Gedung Putih menyebut Trump tidak lagi berisiko menularkan Corona. Risiko ini hilang sembilan hari setelah Trump dijangkiti COVID-19.
“Saya dengan senang hati melaporkan bahwa selain Presiden memenuhi kriteria CDC untuk penghentian isolasi yang aman, sampel PCR COVID-19 pagi ini menunjukkan, dengan standar yang diakui saat ini, ia tidak lagi dianggap sebagai risiko penularan kepada orang lain,” kata dokter Sean Conley seperti dilansir AFP.
Conley, yang dituduh kurang transparan soal kondisi Trump, mengatakan terhitung sudah 10 hari sejak Trump pertama kali mulai menunjukkan gejala virus Corona. Trump dirawat di rumah sakit satu hari kemudian, pada 2 Oktober.
Trump, yang dirawat di rumah sakit selama tiga hari sebelum kembali ke Gedung Putih, telah siap untuk kembali berkampanye. Trump tertinggal dari penantangnya dari Partai Demokrat, Joe Biden, dalam jajak pendapat kurang dari sebulan sebelum pemilihan pada 3 November.(DAB)
Washington DC –
Dokter gedung putih menyebut Presiden AS Donald Trump tidak lagi berisiko menularkan Corona. Risiko ini hilang sembilan hari setelah Trump dijangkiti COVID-19.
“Saya dengan senang hati melaporkan bahwa selain Presiden memenuhi kriteria CDC untuk penghentian isolasi yang aman, sampel PCR COVID-19 pagi ini menunjukkan, dengan standar yang diakui saat ini, ia tidak lagi dianggap sebagai risiko penularan kepada orang lain,” kata dokter Sean Conley seperti dilansir AFP, Minggu (11/10/2020).
Conley, yang dituduh kurang transparan soal kondisi Trump, mengatakan terhitung sudah 10 hari sejak Trump pertama kali mulai menunjukkan gejala virus Corona. Trump dirawat di rumah sakit satu hari kemudian, pada 2 Oktober.
Tes menunjukkan “tidak ada lagi bukti replikasi virus secara aktif,” dan bahwa viral load Trump “menurun,” lanjut Conley – meskipun dia tidak menyatakan bahwa presiden sekarang bebas COVID-19.
Trump telah bebas dari demam dan gejalanya telah “membaik,” kata Conley, menambahkan bahwa dia akan terus memantau presiden saat dia “kembali ke jadwal aktif.”
Trump, yang dirawat di rumah sakit selama tiga hari sebelum kembali ke Gedung Putih, telah siap intuk kembali berkampanye.
Trump tertinggal dari penantangnya dari Partai Demokrat, Joe Biden, dalam jajak pendapat kurang dari sebulan sebelum pemilihan pada 3 November.(DAB)
New Delhi –
Otoritas India melaporkan lebih dari 73 ribu kasus virus Corona (COVID-19) dalam sehari di wilayahnya. Dengan tambahan ini, total kasus Corona di India semakin mendekati angka 7 juta kasus.
Seperti dilansir Associated Press dan Xinhua News Agency, Sabtu (10/10/2020), Kementerian Kesehatan India melaporkan 73.272 kasus Corona dalam 24 jam terakhir. Dengan tambahan itu, total kasus Corona di India kini mencapai 6.979.423 kasus.
Total kasus itu membuat India masih berada di peringkat dua sebagai negara dengan total kasus Corona terbanyak di dunia, setelah Amerika Serikat (AS) yang sejauh ini melaporkan lebih dari 7,6 juta kasus.
Kementerian Kesehatan India juga melaporkan 926 kematian dalam 24 jam terakhir. Tambahan kematian harian di India berada di bawah angka 1.000 selama tujuh hari berturut-turut. Total kematian akibat Corona di negara ini mencapai sedikitnya 107.416 orang.
Sedangkan untuk tambahan kasus harian, India dilaporkan mengalami laju penyebaran kasus Corona yang lebih lambat sejak pertengahan September lalu, saat tambahan kasus harian mencetak rekor dengan 97.894 kasus sehari. Sepanjang bulan ini, India melaporkan rata-rata lebih dari 70 ribu kasus setiap harinya.
Sementara itu, angka kesembuhan Corona di India telah melebihi 85 persen. Sedikitnya 5.988.822 pasien Corona di India dinyatakan telah sembuh sepenuhnya dan dipulangkan dari rumah sakit juga fasilitas isolasi.
Namun para pakar kesehatan memperingatkan bahwa kerumunan massa saat digelarnya festival-festival besar pada akhir bulan ini dan pada November mendatang, berpotensi menjadi lokasi penyebaran virus Corona.
“Kita harus bekerja secara agresif untuk memastikan bahwa selama bulan-bulan musim dingin dan selama musim festival, kasus virus Corona tidak meningkat secara dramatis,” ucap pakar kesehatan pemerintah India, Dr Randeep Guleria.
Sejauh ini, India masih menangani 883.185 kasus aktif Corona di wilayahnya. Sementara menurut Dewan Penelitian Medis India (ICMR), total 85.798.698 tes Corona telah dilakukan di berbagai wilayah India sejauh ini, dengan 1.164.018 tes di antaranya digelar pada Jumat (9/10) saja.(RIF)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Badai Delta menerjang Cancun, Meksiko dan mengakibatkan pohon-pohon tumbang hingga rumah hancur. Turis-turis pun terjebak.
Dilansir Reuters, Kamis (8/10/2020), jalanan di sekitar pantai banjir dan perahu terbalik gara-gara badai. Atap rumah beterbangan dan kaca-kaca pecah berserakan. Cancun bagai kota hantu.
Sebanyak 39 ribu penduduk dan turis berlindung di shelter sebelum angin kencang menerjang. Pohon tumbang memblokir jalan menuju hotel-hotel bintang 5 di kawasan wisata itu. Polisi pun berusaha menebang pohon dan membersihkan jalanan dari sisa-sisa badai.
Untungnya, Badai Delta melemah sebelum sampai ke Puerto Morelos, desa nelayan yang ramai didatangi turis. Kerusakan yang terjadi pun lebih ringan daripada yang dibayangkan. Namun, badai itu diperkirakan bisa kembali menguat dan mengarah ke Teluk Meksiko.
Meski sudah melemah, Badai Delta masih diyakini merupakan salah satu badai terkuat yang menerjang area itu. Badai ini menghancurkan upaya Meksiko untuk memulihkan sektor wisata di tengah pandemi Corona.
“Aku mau pulang, ini benar-benar mengerikan,” kata salah satu turis asal AS, Dee Haris (29).
Dee seharusnya pulang sebelum badai menerjang. Apa daya, semua penerbangan dibatalkan.
“Liburannya menyenangkan sebelum badai ini datang,” ujarnya.(VAN)
Washington DC –
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali bekerja di Ruang Oval, Gedung Putih pada Rabu waktu setempat. Trump kembali berkantor usai 6 hari dinyatakan positif virus Corona (COVID-19).
Dilansir AFP, Kamis (8/10/2020) juru bicara Trump, Brian Morgenstern mengatakan presiden sedang diberikan pengarahan tentang negosiasi stimulus ekonomi. Serta kemajuan Badai Delta menuju Teluk AS.
Perilaku presiden, selama dirawat di rumah sakit pada hari Jumat hingga pada Senin kemarin kembali ke Gedung Putih berada di bawah pengawasan. Sementara jumlah kasus positif terus meningkat di lingkungan Gedung Putih.
Kembalinya Trump ke Gedung Putih memicu kontroversi. Tepat setelah turun dari helikopter di Gedung Putih, Trump menaiki tangga kediamannya dan melepas masker.
“Jangan biarkan itu mengusai anda. Jangan takut,” Trump mendesak orang Amerika dalam pidato kepulangannya, mengacu pada virus Corona.
Pada Rabu ini, dokternya melaporkan presiden telah bebas dari gejala COVID-19 selama 24 jam dan tidak mengalami demam dalam 4 hari.
“Presiden pagi ini berkata ‘Saya merasa baik-baik saja’,” kata dokter Sean Conley dalam update singkatnya.
Trump telah berjanji untuk segera kembali melakukan kampanye dan berpartisipasi dalam debat presiden kedua melawan Joe Biden di Miami pada 15 Oktober mendatang.(DAB)
Washington DC –
Gedung Putih menyebut meningkatnya kasus COVID-19 di antara pejabat tidak akan mengganggu pemerintahan Amerika Serikat (AS). Pemerintahan dipastikan tetap berjalan normal tanpa kendala sedikit pun.
“Tidak sedikit pun (terganggu),” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnany, dilansir Reuters, Rabu (7/10/2020).
“Kami bertemu secara teratur, meskipun beberapa staf harus hadir dari jarak jauh,” lanjutnya.
Sejauh ini, setidaknya ada 16 pejabat yang positif Corona di kompleks Gedung Putih. Termasuk Presiden AS, Donald Trump dan McEnany.
Beberapa jurnalis yang meliput Gedung Putih juga dinyatakan positif.
Trump kembali ke Gedung Putih pada Senin (5/10). Dia akan melanjutkan isolasi mandiri sambil bekerja.
Namun, kembalinya Trump saat masih tertular dan harus menjalani isolasi telah menimbulkan kekhawatiran tentang risiko penularan.(DON)
Geneva –
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut ada kemungkinan vaksin COVID-19 akan tersedia pada akhir tahun ini. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyerukan solidaritas dan komitmen politik dari semua pemimpin negara untuk memastikan vaksin terbagi rata ketika tersedia.
“Kami butuh vaksin dan ada harapan akhir tahun ini sudah ada vaksin. Ada harapan, ” kata Tedros dalam sambutan penutup di pertemuan Dewan Eksekutif WHO, seperti dilansir Reuters, Selasa (7/10/2020).
Pada Selasa (6/10), regulator kesehatan Uni Eropa telah melakukan tinjauan terhadap vaksi COVID-19 yang dikembangkan oleh produsen obat AS Pfizer PFE.N dan BioNTech 22UAy.F Jerman. WHO akan memimpin pendistribusian 2 miliar dosis vaksin pada akhir tahun 2021.
Sebanyak 168 negara telah bergabung dengan fasilitas COVAX. Tapi, negara seperti China, Amerika Serikat, dan Rusia tidak termasuk dalam 168 negara itu.
“Khusus untuk vaksin dan produk lain yang sedang dalam proses pipeline, yang terpenting adalah komitmen politik dari pimpinan kita terutama dalam pemerataan distribusi vaksin,” kata Tedros.
“Kami membutuhkan satu sama lain, kami membutuhkan solidaritas dan kami perlu menggunakan semua energi yang kami miliki untuk melawan virus,” sambungnya.(VAN)
Washington DC –
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menuai kecaman setelah melepas maskernya saat tiba di Gedung Putih, usai beberapa hari dirawat di rumah sakit akibat positif virus Corona (COVID-19). Politikus Partai Demokrat menyebut aksi Trump itu menunjukkan kegagalannya memimpin AS.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (6/10/2020), Trump diketahui berulang kali mengabaikan panduan social distancing yang dimaksudkan untuk mengendalikan penyebaran Corona. Bahkan dalam debat calon presiden (capres) pada 29 September lalu, Trump mengejek Joe Biden yang memakai masker di setiap acara yang dihadirinya, bahkan ketika posisinya jauh dari orang lainnya.
Keputusan Trump, yang masih positif Corona, untuk mencopot masker yang dipakainya saat menaiki tangga South Portico di Gedung Putih pada Senin (5/10) malam waktu setempat — meskipun saat itu dia jauh dari orang lain — membuat ngeri para dokter di AS.
Trump bahkan melontarkan pesan kepada rakyat AS agar tidak takut pada Corona yang telah menewaskan lebih dari 209 ribu orang di negara tersebut.
“Saya terkejut ketika dia mengatakan COVID tidak seharusnya ditakuti,” ucap William Schaffner yang merupakan profesor pengobatan pencegahan dan penyakit menular pada Vanderbilt University Medical Center di Nashville.
“Ini adalah penyakit yang menewaskan sekitar seribu orang setiap hari, melemahkan perekonomian, membuat orang-orang kehilangan pekerjaan. Ini adalah virus yang harus dihormati juga ditakuti,” tegasnya.
Senator Demokrat, Chris Coons, juga ikut mengecam aksi Trump tersebut. “Ini adalah kegagalan kepemimpinan yang tragis,” cetus Coons dalam komentarnya.(MAD)
New Delhi –
Otoritas India melaporkan sedikitnya 61 ribu kasus virus Corona (COVID-19) dalam sehari di wilayahnya. Angka tersebut tercatat sebagai tambahan kasus harian terendah dalam enam pekan terakhir di negara ini.
Seperti dilansir CNN dan Associated Press, Selasa (6/10/2020), Kementerian Kesehatan India melaporkan 61.267 kasus Corona dalam 24 jam terakhir. Disebutkan bahwa angka ini merupakan tambahan kasus harian paling rendah di India sejak 25 Agustus.
Sejauh ini, total 6.685.082 kasus Corona tercatat di wilayah India. Dengan angka ini, India masih berada di peringkat kedua sebagai negara dengan total kasus Corona terbanyak, setelah Amerika Serikat (AS) yang sejauh ini mencatat lebih dari 7,4 juta kasus Corona.
Dalam laporannya, Kementerian Kesehatan India juga mengumumkan 884 kematian dalam 24 jam terakhir. Total kematian akibat Corona di India kini mencapai sedikitnya 103.569 orang.
India sebelumnya melaporkan tambahan kasus harian tertinggi di dunia selama nyaris 45 hari. Namun dalam tiga pekan terakhir, terpantau ada tren penurunan secara bertahap.
Angka-angka yang dilaporkan otoritas India menunjukkan penurunan tambahan kasus harian sepanjang bulan Oktober ini. Selama dua minggu berturut-turut, Kementerian Kesehatan India melaporkan kurang dari 1 juta kasus Corona aktif.
Pihak kementerian mengaitkan tren penurunan kasus aktif ini dengan pendeteksian dini berkat kapasitas tes Corona yang semakin meluas di India.
Pada Senin (5/10) waktu setempat, Dewan Penelitian Medis India (ICMR) melaporkan bahwa otoritas India menggelar 1.089.403 tes Corona dalam sehari. Secara keseluruhan, menurut ICMR, sejauh ini sudah lebih dari 81 juta tes Corona yang dilakukan di negara ini.(DAB)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dinyatakan terpapar virus Corona (COVID-19). Usai istrinya Melania Trump yang ikut terpapar, kini bertambah lagi orang terdekat Trump yang dinyatakan positif.
Adalah ajudan Trump. Ajudan itu bertugas menemani Trump setiap hari.
Dilansir CNN, Minggu (4/10/2020), ajudan itu bernama Nicholas Luna, adalah Asisten Presiden dan bertindak sebagai salah satu ‘body man’, yang tugasnya menemani Trump sepanjang hari dan malam, Nicholas selalu berada di dekat Trump. Informasi keadaan Nicholas ini didapat dari seorang pejabat Gedung Putih mengonfirmasi kepada CNN Sabtu (3/10).
Untuk diketahui, tugas seorang ‘body man’ adalah menangani setiap makalah Presiden dan teks pidato hingga siap dengan segala hal mulai dari buku pengarahan hingga pena untuk tanda tangan.
Bloomberg pertama kali melaporkan hasil tes Nicholas yang positif. Hingga saat ini pihak Gedung Putih tidak berkomentar terkait kabar Nicholas positif Corona.
Trump dan Ibu Negara AS, Melania Trump dinyatakan positif Corona. Trump positif usai berinteraksi dengan penasihat Trump, Hope Hicks yang positif Corona di debat capres AS.
Trump sempat dikabarkan dalam kondisi kritis. Namun, hal itu terbantahkan setelah Trump merilis video di Twitternya.
Dia mengaku saat ini kondisinya sudah lebih baik. Meski begitu, dia tetap menjalani isolasi mandiri di RS Militer Walter Reed.
“Saya merasa jauh lebih baik sekarang, kami bekerja keras untuk membawa saya kembali,” kata Trump dilansir AFP, Minggu (4/10/2020).
Trump juga memperkirakan dirinya segera cepat pulih. Dia mengatakan akan melakukan test kembali dalam beberapa hari ke depan.
“Saya pikir saya akan segera kembali, dan saya berharap untuk menyelesaikan kampanye seperti yang dimulai,” tutur Trump.
“Kami akan melihat apa yang terjadi selama beberapa hari ke depan. Saya kira itu ujian yang sebenarnya,” tambahnya.(NOV)