New York –
Wali Kota New York, Amerika Serikat, Bill de Blasio mengimbau semua warga New York untuk memakai penutup wajah ketika pergi keluar rumah atau jika dalam jarak dekat dengan orang-orang lain.
Imbauan itu disampaikan Blasio di tengah pandemi virus corona yang telah merenggut lebih dari 5 ribu orang di AS, termasuk New York yang paling parah terdampak wabah ini.
Blasio mengatakan bahwa penutup wajah tersebut tidak mesti berarti masker bedah.
Dikatakan Blasio seperti dilansir kantor berita AFP< Jumat (3/4/2020), penutup wajah tersebut bisa "dibuat sendiri" dan bisa mencakup bandana, syal ataupun potongan kain lainnya. Para ilmuwan menyatakan telah meneliti data dari negara-negara lain di mana semua orang menggunakan masker. Mereka pun menyimpulkan bahwa hal paling penting adalah bukan menggunakannya untuk perlindungan dari orang lain, tapi lebih untuk melindungi orang lain dari Anda. "Ingat mata Anda tidak tertutup masker, jadi jika Anda menyentuh sesuatu dan kemudian menyentuh mata Anda, Anda mengekspos diri Anda dengan cara yang sama," kata ilmuwan AS, Dr. Deborah Birx. "Jadi kami tidak ingin orang-orang merasa seperti 'oh saya mengenakan masker, saya terlindung dan saya melindungi orang lain.' Anda mungkin melindungi orang lain, tetapi jangan punya rasa aman palsu bahwa masker melindungi Anda dari infeksi," imbuhnya. Menurut data Johns Hopkins University, hingga Kamis (2/4) malam waktu setempat, sebanyak 5.926 kematian pasien terinfeksi virus corona telah dilaporkan di AS. AS sejauh ini telah mencatat lebih dari 242 ribu kasus infeksi virus corona. Jumlah itu nyaris seperempat dari sejuta lebih kasus coronavirus yang sejauh ini telah dilaporkan di seluruh dunia. Kota New York menjadi pusat wabah AS dengan mencatat lebih dari 1.500 kematian dan nyaris 50 ribu kasus positif virus corona.(NOV)