Kuwait City –
Beberapa hari ini ramai diberitakan mengenai rekor suhu panas di Kuwait yang disebut-sebut sebagai suhu tertinggi di dunia, yakni 52,2 derajat Celsius.
Media-media lokal Kuwait, seperti Kuwait Times dan KWT Today, melaporkan bahwa suhu 52,2 derajat Celsius itu terjadi pada Sabtu (9/6) lalu di wilayah Mitribah, Kuwait Utara. Demikian diberitakan media Kuwait Times yang mengutip anggota Uni Arab untuk Ilmu Astronomi dan Antariksa, atau Arab Union for Astronomy and Space Sciences (AUASS), Dr Khalid Al-Zaaq.
Menurut Kuwait Times dalam artikelnya pada Sabtu (9/6) lalu, tingginya suhu tersebut telah menyebabkan meningkatnya pemakaian listrik. Berdasarkan catatan, total beban listrik mencapai 13.500 megawatt pada Sabtu tersebut, atau meningkat 600 megawatt dibandingkan sehari sebelumnya, Jumat (8/6).
Dr Khalid Al-Zaaq mengatakan seperti dikutip KWT Today, suhu udara di dekat Bandara Internasional Kuwait pada Sabtu (9/6) tersebut mencapai 49 derajat Celsius.
Mengenai suhu panas di Kuwait, pada Agustus 2017 lalu pernah heboh mengenai suhu di Kuwait yang mencapai 62 derajat Celcius. Bahkan saat itu ramai beredar foto dan video di media sosial yang memperlihatkan pohon dan semak-semak terbakar dengan disertai judul ‘Suhu di Kuwait Mencapai 62C, Pohon dan Semak-Semak Sampai Terbakar’.
Ada pula foto lampu lalu lintas meleleh yang beredar. Foto itu disebut juga ada di Kuwait akibat suhu panas. Di Kuwait sendiri, foto, video, dan kabar soal suhu 62 derajat Celsius itu telah beredar sejak Juli 2016.
Media Kuwait Times memberitakan bahwa tidak benar suhu di Kuwait saat itu mencapai 62 derajat Celsius. Foto pohon terbakar itu disebut bukan akibat suhu panas. Soal video pohon terbakar, situs berita Alweeam menyebut kejadian itu ada di Jalan Sultana di Madinah. Pohon palem tersebut terbakar akibat tersambar petir, bukan karena suhu panas.
Sementara itu, soal video semak-semak terbakar, media lokal Alrai Media menyebut semak-semak itu memang berada di Kuwait. Belum diketahui penyebab kebakarannya, namun tidak ada bukti bahwa semak-semak itu terbakar karena suhu panas. Lampu lalu lintas meleleh juga terjadi di Kuwait, namun itu akibat kebakaran mobil.
“Jangan percaya berita bohong. Itu tidak benar,” kata Kepala Fintas Weather Observatory Adel Al-Saadoun saat itu menanggapi heboh kabar suhu di Kuwait mencapai 62 derajat Celsius.
Al-Saadoun mengatakan suhu terpanas di Kuwait hingga saat itu adalah 52 derajat Celsius. Tidak pernah sepanjang sejarah, suhu di Kuwait mencapai 62 derajat Celsius.(NGO)