Makassar ,KHATULISTIWAONLINE.COM– Dinas Kesehatan Kota Makassar menyebut warga yang menolak rapid test atau tes cepat virus Corona (COVID-19) tidak masuk dalam wilayah episentrum Corona. Dinkes Makassar hanya melakukan rapid test di wilayah episentrum Corona.
“Kecamatan Bontoala dan Makassar yang melakukan penolakan rapid itu tidak masuk pada lima kecamatan episentrum yang ditetapkan untuk di-tracing kemudian dilakukan rapid,” ujar Kadis Kesehatan Naisyah Azikin dalam keterangan tertulis, Selasa (9/6/2020).
Naisyah menegaskan, penolakan rapid test yang dilakukan warga terjadi saat Pemkot Makassar sudah selesai melakukan rapid test di wilayah yang menjadi episentrum penyebaran Corona.”Karena hal itu (rapid test) hanya berlangsung dua hari saja yakni pada hari Jumat dan Sabtu lalu (5-6 Juni),” katanya.
Menurut Naisyah, rapid tahap awal sebelumnya dilakukan pada 5 kecamatan dan tahap kedua di 6 kecamatan. Penetapan episentrum ini berdasarkan jumlah kasus positif yang tertinggi terjadi di wilayah tersebut.
Tidak semua kelurahan atau RT/RW dilakukan rapid. Tetapi hanya pada titik-titik yang ditemukan ada kasus positif hasil konfirmasi laboratorium PCR.
“Dimana ada kasus positif, berarti di situ ada virus. Kita akan melakukan rapid, menyisir di sekitarnya. Mulai dari serumahnya, kemudian kontak-kontak yang ditemui sehingga kita bisa melakukan deteksi secara dini,” pungkas Naisyah.
Karena itu, Naisyah akan terus memaksimalkan pihak puskesmas setiap wilayah untuk melakukan edukasi kepada masyarakat. Sebab mungkin hal ini dianggap masih kurang sehingga masyarakat belum paham sekaitan bahaya COVID-19 dan penularannya.
Naisyah juga membantah adanya isu yang menyatakan rapid test yang dilakukan sebagai lahan bisnis. Karena, menurutnya, rapid test yang digunakan dari pemerintah provinsi sebanyak 20.000 sumbernya murni dari sumbangan pihak swasta.
“Tidak ada yang dibeli. Dimana bisnisnya?Tenaga kesehatan kita yang turun melakukan rapid juga tidak ada yang dibayar sama sekali, karena sudah tupoksi mereka sebagai petugas laboratorium yang ada di Puskesmas,” paparnya.