JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengecek korban kerusuhan 21-22 Mei di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Total ada 47 korban yang ditangani RSCM sejak Selasa (21/5) hingga hari ini.
“Mengecek lagi ya berapa pasien yang di sini. Tadi ketemu Bu Dirut dan staf jajarannya, berdiskusi. Ada 40-an ya di sini, 47 (korban) persisnya. Ada juga korban yang meninggal dunia, tapi sudah dibawa pulang oleh keluarga karena tidak bersedia diautopsi,” kata Taufan di RSCM, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019).
Dari jumlah tersebut, saat ini hanya lima korban yang masih menjalani perawatan di RSCM. Taufan menyebut salah satu korban baru saja menjalani operasi karena mengalami patah tangan.
“(Patah tangan) karena tertembak, kena tembakan. Tapi ini kena peluru apa belum bisa dikasih tahu. Pokoknya kena tembakan,” tuturnya.
“Pengakuan dia, dia bersama kakak kembarnya ikut demonstrasi. Tapi waktu itu kejadian pas subuh dan dia sudah istirahat, tapi karena kerusuhan massa itu kemudian saling kontak antara kelompok perusuh dengan anggota Brimob, kemudian ketika terjadi sweeping dia ada di situ. Sebetulnya dia sedang tidak berdemonstrasi. Habis sahur mau nunggu salat subuh,” lanjut Taufan.
Sebelum ke RSCM, Komnas HAM juga telah mengecek korban kerusuhan di RSUD Tarakan dan RS Budi Kemuliaan. Dari ketiga rumah sakit tersebut, menurut Taufan, belum ditemukan indikasi pelanggaran HAM.
“Belum, belum ya. Belum bisa disimpulkan sejauh ini. Mereka sangat intensif. Gratis semua, ditangani dengan intensif. Saya tanya sama pasiennya gitu. ‘Kamu dirawat seperti apa?’ (dijawab pasien) ‘Bagus.’ Dan kita lihat sendiri,” ucap Taufan.
Taufan mengatakan biaya perawatan korban akan ditanggung pemerintah. Menurutnya, sampai saat ini belum ada keluhan soal pembiayaan dari para korban.
“Iya, (biaya perawatan) ditanggung negaralah, pemerintah. RSCM kan akan menanggung. Pak Gubernur sudah memberikan surat edaran yang memastikan bahwa tidak usah khawatir dengan pembiayaan. Dan sampai hari ini memang kita tidak mendapatkan keluhan dari pasien ada kekhawatiran tentang pembiayaan,” ujar dia.
Setelah ini, Komnas HAM akan melanjutkan pengecekan ke RS Bhayangkara Polri. Menurut Taufan, kunjungannya akan berfokus pada korban dari pihak aparat kepolisian.
“Ya kita kan mau lihat juga, di sana juga ada korban dan dari pihak kepolisian. Jadi masyarakat juga harus tahu bahwa di dalam demo yang kemudian menimbulkan kerusuhan itu sebetulnya yang jadi korban itu tidak hanya masyarakat biasa, tapi juga aparat Brimob kita. Padahal dia juga sudah berusaha keras untuk menjaga keamanan,” pungkas Taufan. (DON)