JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Badan Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM) akan menggencarkan operasi pengecekan takjil saat Ramadan. Kegiatan dilakukan guna mengawasi ada tidaknya penggunaan bahan kimia berbahaya dalam makanan untuk berbuka puasa.
“Nanti saat Ramadan sudah mulai kita akan melakukan pemeriksaan takjil yang mengandung bahan berbahaya tentunya kita bekerja sama dengan pemerintah daerah,” ujar Kepala BPOM Penny K Lukito kepada wartawan di gedung BPOM, Jl Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Rabu (24/5/2017).
Selain operasi takjil, BPOM juga akan mengecek produk makanan di toko, mini market dan pusat perbelanjaan. Produk makanan yang dijual akan dicek tanggal kedaluwarsa, kondisi produk serta izin edarnya.
“Targetnya pangan olahan kedaluwarsa, pangan yang rusak (penyok, kaleng berkarat). Pelaksanaan kegiatannya dilakukan secara mandiri maupun terpadu di seluruh Indonesia pada 2 minggu sebelum Ramadan sampai dengan 1 minggu setelah lebaran,” imbuh Penny.
BPOM mengimbau masyarakat teliti saat membeli produk makanan. Konsumen harus mencermati kualitas produk termasuk tidak mudah tergiur dengan harga murah.
“Kalau barang mahal tapi dijual murah kita mesti curiga. Kita mesti hati-hati, teliti dan harus menjadi konsumen cerdas. Jangan cuma membeli dengan harga murah tapi efeknya yang panjang nanti kita rasakan,” kata Penny. (ADI)