JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Berdasarkan catatan Indonesia Corruption Watch (ICW) dalam kurun waktu 2014-2019, delapan anggota DPR RI dari Partai Golkar ditetapkan sebagai tersangka korupsi. Sekjen Golkar Lodewijk F Paulus menyebut kondisi tersebut di luar keinginan partai.
“Itu sebenarnya di luar keinginan kita. Kami sedang membangun karakter Golkar yang dengan segala dinamika, yaitu Golkar yang bersih, bangkit maju, menang. Itu menjadi karakter kita,” kata Lodewijk saat ditemui di kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Kemanggisan, Jakarta Barat, Senin (8/4/2019).
Lodewijk memastikan Golkar akan membenahi organisasi. Dia juga mengingatkan kepada seluruh kader partai berlambang pohon beringin itu untuk menanamkan pemikiran yang bersih.
“Artinya, dalam pikiran dia (kader), dalam tindakan dia, dalam kebiasaan dia, harus berpikir bersih. Jadi kita mulai dari ini, mindset dia,” terang Lodewijk.
“Itulah yang sedang kita bangun. Character building dari Partai Golkar kita bangun untuk menjadi betul-betul partai yang bersih. Mana kala kita masih temukan itu (kader korupsi), itu baik proses, itu juga kita akan benahi,” imbuhnya.
Sebelumnya, ICW mencatat ada 254 anggota Dewan menjadi tersangka korupsi sepanjang 2014-2019. Dari angka tersebut, 22 orang di antaranya anggota DPR.
Dari 22 anggota DPR yang ditetapkan sebagai tersangka, ICW mencatat anggota Dewan dari Fraksi Golkar penyumbang kasus korupsi terbanyak. Sementara itu, dari Fraksi Partai Gerindra tidak ada catatan korupsi.
“Paling banyak dari catatan kami itu adalah Partai Golkar 8, disusul partai Demokrat dan PAN sama-sama berjumlah 3 (orang), kemudian dari PDIP itu ada 2 (orang), Hanura 2 (orang), NasDem ada 1 (orang), PKB ada 1 (orang), PKS ada 1 (orang), PPP ada 1 (orang), dan Gerindra di level nasional tidak kami temukan adanya yang jadi tersangka kasus korupsi,” ujar peneliti bidang korupsi politik ICW, Almas Sjahrina, di sekretariat ICW, Jalan Kalibata Timur, Kalibata, Jakarta Selatan.(DON)