Moskow –
Kartu identitas Stasi, polisi rahasia eks Jerman Timur, atas nama Presiden Rusia Vladimir Putin telah ditemukan di Dresden, Jerman. Temuan itu karena Putin pernah ditugaskan ke Jerman Timur sebagai agen KGB. Sebenarnya seperti apa perjalanan karier Putin sebagai agen intelijen sebelum menjadi Presiden Rusia?
Seperti dilansir Deutsche Welle dan Business Insider, Rabu (12/12/2018), saat masih aktif menjadi agen KGB, dinas intelijen Uni Soviet yang berdiri tahun 1954-1991, Putin pernah ditugaskan selama 5 tahun di Jerman Timur. Antara tahun 1985-1990, Putin ditempatkan di wilayah Dresden yang saat itu masuk Jerman Timur.
Karier intelijen Putin dimulai setelah dia menyelesaikan kuliah jurusan Hukum pada Leningrad State University — kini bernama Saint Petersburg State University — tahun 1975. Putin diketahui menjadi agen KGB selama 16 tahun, mulai tahun 1975 hingga tahun 1991 saat Soviet runtuh.
Menurut situs biografinya, putin.kremlin.ru, Putin memang sangat ingin bekerja di bidang intelijen sejak muda. Saat masih sekolah, Putin mendatangi kantor publik KGB untuk mencari tahu cara menjadi agen intelijen. Di sana, dia diberitahu bahwa dirinya harus mengabdi di militer atau menyelesaikan kuliah jurusan hukum terlebih dulu. Itulah yang mendasari Putin mengambil jurusan hukum saat kuliah.
Karier Putin di KGB disebutkan oleh Steve Lee Meyers dalam bukunya berjudul ‘The New Tsar’, cenderung jauh dari kata glamor. Tahun-tahun awal di KGB, Putin bekerja mengurusi dokumen-dokumen di kantor yang muram, yang dipenuhi para staf yang sudah berumur.
Saat menjalani pelatihan di Saint Petersburg, Putin baru diajari taktik intelijen dan teknik interogasi juga menjalani pelatihan secara fisik. Tahun 1976, Putin meraih pangkat Letnan Pertama. Tugasnya di KGB saat itu fokus pada kontraintelijen dan memantau warga negara asing.
Jenjang karier Putin di KGB berawal saat dia ditugaskan di Direktorat Sekretariat, kemudian pada Divisi Kontraintelijen selama lima bulan. Setengah tahun kemudian, Putin ditugaskan mengikuti kurus pelatihan operasional personel. Selanjutnya selama enam bulan Putin bekerja kembali di Divisi Kontraintelijen. Saat itulah, Putin menarik perhatian agen intelijen dari divisi asing.
“Dengan cukup cepat, saya pergi mengikuti pelatihan khusus di Moskow, saya menghabiskan waktu satu tahun. Kemudian saya kembali lagi ke Leningrad, bekerja di sana pada Direktorat Utama Pertama — dinas intelijen. Direktorat itu memiliki sejumlah cabang di kota-kota besar di Uni Soviet, termasuk Leningrad. Saya bekerja di sana sekitar 4,5 tahun,” sebut Putin seperti dikutip dari situs biografinya, putin.kremlin.ru.
Setelah itu, Putin kembali ke Moskow dan menjalani pelatihan di Andropov Red Banner Institute yang merupakan akademi intelijen asing di Moskow. Di akademi itu, Putin juga menjalani pelatihan untuk misi ke Jerman Timur. Saat itu, Putin sebenarnya diberi dua opsi, yakni menunggu beberapa tahun untuk bisa ditugaskan ke Jerman Barat atau langsung ditugaskan ke Jerman Timur. Putin memilih opsi kedua.
Tahun 1985, Putin yang fasih berbahasa Jerman ini berangkat ke Dresden, Jerman Timur dengan kedok sebagai penerjemah. Saat itu, Putin telah menikah dan memiliki satu anak perempuan. Putri sulung Putin bernama Maria. Putri keduanya, Katerina, lahir di Dresden tahun 1986. Pernikahan Putin dengan istrinya, Lyudmila, telah berakhir tahun 2013 lalu.
Selama di Jerman Timur, Putin berkantor di sebuah kantor intelijen lokal di Dresden. Buku biografi Putin berjudul ‘Mr Putin’ yang ditulis Fiona Hill dan Cliff Gaddy berspekulasi bahwa misi Putin sebenarnya di Dresden adalah merekrut para pejabat top Stasi dan Partai Komunis Jerman Timur, mencuri rahasia teknologi, memantau warga negara asing yang berkunjung atau melakukan kunjungan penyamaran ke Jerman Barat.
Sedangkan menurut putin.kremlin.ru, selama bertugas di Dresden, Putin dinaikkan pangkatnya menjadi Letnan Kolonel dan dipromosikan ke posisi Asisten Senior untuk Kepala Departemen. Tahun 1989, Putin meraih medali perunggu dari Republik Demokratik Jerman, untuk Kesetiaan Pengabdian bagi Tentara Rakyat Nasional.
“Pekerjaan saya berjalan baik. Tergolong hal wajar untuk dipromosikan satu kali saat bekerja di luar negeri. Saya dipromosikan dua kali,” ucap Putin seperti dikutip putin.kremlin.ru.
Diduga, pada saat ditugaskan di Dresden itulah, Putin memiliki kartu identitas Stasi yang ditemukan dalam kondisi terpelihara baik dalam arsip Stasi. Laporan yang dikutip BBC menyebut dengan kartu itu, Putin dapat mengakses berbagai fasilitas Stasi, namun tidak bisa melakukan tugas mata-mata untuk lembaga tersebut.
Sebagaimana tercantum pada kartu itu, akses Putin diperbarui setiap tiga bulan sekali. Tak jelas mengapa Putin meninggalkan kartu itu di Dresden. Melalui sebuah pernyataan resmi, Badan Arsip Stasi (BStU) menyebut Putin ‘menerima kartu itu sehingga dia bisa menjalankan tugas KGB dengan kerja sama Stasi’.
“Riset saat ini tidak memberi indikasi bahwa Vladimir Putin bekerja untuk MfS,” kata badan itu, merujuk singkatan Kementerian Keamanan Negara Jerman Timur yang merupakan nama resmi Stasi.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, telah berkomentar soal kartu identitas Stasi milik Putin itu. “KGB dan Stasi adalah dua badan intelijen yang bermitra, sehingga Anda tidak bisa menepis kemungkinan ada pertukaran kartu identitas semacam itu,” ujarnya.
Kembali ke karier intelijen Putin, diketahui bahwa setelah Tembok Berlin runtuh tahun 1989, Putin kembali ke kampung halamannya di Saint Petersburg, Rusia. Satu tahun kemudian, Putin sempat bekerja sebagai asisten Rektor Leningrad State University. Tahun 1991, Putin memulai karier politiknya dengan bekerja di Balai Kota Saint Petersburg. Pada tahun yang sama dia mengundurkan diri dari KBG.
Karier politiknya semakin menanjak sebelum akhirnya dia ditunjuk menjadi Direktur FSB — pengganti KGB — tahun 1998. Sesaat setelah itu, Presiden Federasi Rusia saat itu, Boris Yeltsin, kemudian menunjuk Putin menjadi Perdana Menteri. Saat Yeltsin mengundurkan diri pada tahun 1999, Putin menjabat sebagai Pelaksana Tugas Presiden Rusia. Tahun 2000, Putin memenangkan pilpres dengan meraup 53 persen suara dan secara resmi menjabat Presiden Rusia.(ADI)