Washington –
Sebuah pernyataan dari Gedung Putih dikeluarkan dengan kesalahan yang mendasar karena mencampurkan China dan Taiwan.
Pernyataan pers setelah pertemuan Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping di pertemuan puncak G20 di Hamburg, Jerman, menyebutnya sebagai presiden ‘Republik China’.
Padahal nama itu adalah nama Taiwan, yang masih dianggap China sebagai provinsinya yang membangkang, sedangkan Presiden Xi adalah pemimpin ‘Republik Rakyat China’.
Sebelumnya terbit foto di Instagram yang memperlihatkan pertemuan Presiden Trump dengan PM Singapura, Lee Hsien Loong, namun keterangannya menulis Presiden Indonesia, Joko Widodo.
Masih ada satu kesalahan lagi, yaitu Shinzo Abe disebut sebagai Presiden Jepang, padahal – Anda pun mungkin tahu – dia adalah Perdana Menteri Jepang.
Versi internet dari konferensi pers Trump dan Xi itu kini hanya merujuk sebagai ‘Presiden Xi dari China’ dan pernyataan Jepang juga sudah diperbaiki.
Kesalahan tentang pertemuan dengan PM Singapura juga sudah diganti walau beberapa komentar jelas menunjukkan sempat terjadi kesalahan dan beberapa pengguna Indonesia tampak ‘kecewa’ karena tidak bisa lagi melihat kesalahan tersebut.
Seseorang dengan identitas pratiwi6898 menulis: “Yah Om Trump, baru aku mau liat captionnya yg lagi rame itu, ternyata sudah diedit huft..” sementara mrafly13 berkomentar: “Diganti dahhh.”
Sementara dalam kekeliruan terkait China, Chris Lu — seorang mantan pejabat Sekretaris Kabinet di masa pemerintahan Presiden Barack Obama — menulis pesan, “Ups. Gedung Putih merujuk Xi Jinping sebagai pemimpin Republik China, yang merupakan Taiwan’ sambil menaruh tagar #AmateurHour.
Kesalahaan dalam menyebut nama resmi China dan Taiwan sebenarnya amat penting karena hubungan kedua negara yang sensitif. (ADI)