OHIO, khatulistiwaonline.com
Dalam kampanye di Ohio, Amerika Serikat (AS), capres Partai Republik Donald Trump menyebut kebijakan perdagangan rivalnya, capres Partai Demokrat Hillary Clinton, sangat buruk. Trump bahkan bercanda agar pilpres AS dibatalkan dan dirinya langsung dinyatakan sebagai Presiden AS.
Saat berkampanye di Toledo, Ohio, seperti dilansir Reuters dan news.com.au, Jumat (28/10/2016), Trump menyinggung soal NAFTA atau Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara yang ditandatangani suami Hillary, Bill Clinton saat menjabat Presiden AS. Trump menyebut, NAFTA memicu alih daya ribuan lapangan pekerjaan dari Ohio ke Meksiko. Di hadapan warga Ohio, Trump bersumpah, praktik seperti ini akan berakhir jika dirinya menjadi Presiden AS.
“Kita seharusnya membatalkan pilpres dan menyerahkan semuanya kepada Trump, bukan?” ucap Trump kepada pendukungnya.
“Untuk apa kita menggelarnya (pilpres)? Kebijakan dia (Hillary-red) sangat buruk,” imbuhnya.
Trump juga menyebut keyakinannya, bahwa Hillary akan mencari jalan untuk mewujudkan Kemitraan Trans Pasifik atau TPP yang beranggotakan 12 negara, yang merupakan kesepakatan perdagangan yang diusulkan Presiden Barack Obama. Padahal Hillary kini mengaku menentang TPP.
Dalam kampanyenya, Trump juga menyinggung soal ungkapan ‘Drain the swamp!’ yang diklaimnya kembali populer dikarenakan dirinya dalam sejumlah kampanye. Ungkapan yang secara harfiah berarti ‘menguras air’ itu sebenarnya sudah sejak lama ada di AS, terutama dalam dunia politik. Ungkapan ‘drain the swamp’ sendiri berarti ‘membasmi hal-hal yang membahayakan’ atau dalam dunia politik berarti memberantas korupsi atau pemborosan pemerintah.
“Sekarang itu menjadi ungkapan yang terkenal di mana-mana di dunia,” sebut Trump bangga.
Tidak hanya itu, di hadapan pendukungnya, Trump juga bersikeras akan menang dalam pilpres yang digelar 8 November mendatang, atau kurang dari dua minggu lagi. “Kita akan memenangkan Gedung Putih,” tegasnya, seperti dilansir AFP.
“Jika kita menang pada 8 November… Saat! Oke, oke. Saat kita menang pada 8 November!” teriak Trump kepada pendukungnya, mengganti kata ‘jika’ dengan ‘saat’ yang mengindikasikan keyakinan menang.
“Kita tidak ingin meremehkannya, tapi kita menang di banyak negara bagian,” imbuhnya lagi. “Kita menang di Florida, menang di North Carolina, menang di Iowa. Menang di Ohio,” ujar Trump.
Padahal pada praktiknya, kumpulan polling terbaru dari Real Clear Politics menyatakan Trump sama sekali tidak unggul di Florida maupun North Carolina dalam sebulan terakhir. Trump memang unggul sedikit dari Hillary di Ohio, namun selisih suaranya sangat tipis. Selama beberapa bulan terakhir, sebagian besar polling menunjukkan keunggulan Hillary atas Trump.(RED/DTK)