KUALA LUMPUR –
Duta Besar (Dubes) Korea Utara (Korut) untuk Malaysia menuding pemerintah Malaysia berkonspirasi dengan “kekuatan musuh” dalam penyelidikan pembunuhan Kim Jong-Nam, kakak tiri pemimpin Korut, Kim Jong-Un. Terkait tuduhan tersebut, pemerintah Malaysia memanggil Dubes Korut tersebut untuk meminta penjelasan.
“Kementerian menekankan bahwa dikarenakan kematian itu terjadi di tanah Malaysia dalam keadaan misterius, maka adalah tanggung jawab pemerintah Malaysia untuk melakukan penyelidikan guna mengidentifikasi penyebab kematian,” demikian statemen Kementerian Luar Negeri Malaysia udai pertemuan dengan Dubes Korut seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (20/2/2017).
Disebutkan bahwa, Wakil Sekjen Urusan Bilateral Malaysia Raja Nushirwan Zainal Abidin telah berbicara dengan Dubes Korut Kang Chol di Kementerian Luar Negeri Malaysia pada Senin pagi waktu setempat.
Pekan lalu, Chol menuding Malaysia bersekongkol dengan “kekuatan-kekuatan musuh” untuk menjatuhkan Korut. Tudingan ini dilontarkan Dubes Korut tersebut setelah pemerintah Korea Selatan (Korsel) menyebut Pyongyang telah mendalangi pembunuhan Kim Jong-Nam di Malaysia.
Pemerintah Malaysia menyebut tuduhan Dubes Chol tersebut tak berdasar. “Pemerintah Malaysia menanggapi dengan sangat serius setiap upaya untuk menodai reputasinya,” tegas Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam statemennya.
Kim Jong-Nam meninggal setelah diserang dua wanita di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia pada Senin (13/2) lalu. Pemerintah Korsel menyebut agen-agen Korut melakukan pembunuhan tersebut.
Sejauh ini, empat orang telah ditangkap terkait kasus ini, yakni seorang wanita Vietnam bernama Doan Thi Huong (28), seorang wanita Indonesia bernama Siti Aisyah (25), seorang pria Korut bernama Ri Jong-Chol (47) dan seorang pria Malaysia bernama Muhammad Farid Jalaluddin (26) yang disebut sebagai kekasih Siti Aisyah.
Kepolisian Malaysia saat ini tengah memburu empat pria Korut, yakni Rhi Ji-Hyon (33) yang tiba di Malaysia pada 4 Februari, Hong Song-Hac (34) yang tiba di Malaysia pada 31 Januari, O Jong-Gil (55) yang tiba di Malaysia pada 7 Februari, dan Ri Jae-Nam (57) yang tiba di Malaysia pada 1 Februari.
Selain keempat pria Korut yang diduga sebagai agen Korut itu, kepolisian Malaysia juga tengah memburu seorang warga Korut lainnya bernama Ri Ji-U (30) alias James dan dua pria lainnya yang identitasnya belum diketahui. Peran ketiganya tidak dijelaskan lebih lanjut. Namun kepolisian Malaysia menyatakan, pria-pria itu dibutuhkan untuk membantu penyelidikan.(RIF)