JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Organisasi Taruna Merah Putih, mengadakan simposium nasional bertajuk ‘Bangkit Bergerak, Pemuda Indonesia Majukan Bangsa’ di Balai Kartini, Jakarta Selatan. Organisasi sayap PDIP itu menyebut akan bersama rakyat Indonesia untuk mendukung Pancasila.
“Kita ingin mempancasilakan Indonesia. Karena kita tahu ada yang ingin berbuat yang lain. Mari bertarung ide dan gagasan,” ujar Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih, Maruarar Sirait, di lokasi acara, Senin (14/7/2017).
Pria yang akrab disapa Ara itu mengatakan organisasinya mendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) hingga akhir masa pemerintahan. Dia meminta semua masyarakat Indonesia juga melakukan hal yang sama.
“Posisi kita tegas, mendukung pemerintahan Jokowi-JK sampai 2019. Kita berikan kesempatan pada mereka berdua untuk memimpin. Karena mereka kan dipilih konstitusional. Kita relakan, kawal, ikhlaskan,” ujarnya.
Ara juga menyoroti soal perjuangan anak muda Indonesia. Menurutnya, dengan kekuatan anak muda bersama TNI dan Polri, maka bisa bersama-sama memberi perubahan.
“Anak muda itu penting, karena bisa dipercaya rakyat dan berani. Tidak ada perubahan tanpa anak muda. Anak muda, TNI dan Polri bergandeng tangan. Tidak pembangunan tanpa stabilitas politik. Stabilitas politik tidak boleh diraihkan berdasarkan otoriter,” ucapnya.
Rencananya, acara simposium ini akan dibuka oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Simposium akan dibagi menjadi 3 sesi.
Sesi pertama bertema ‘Intoleransi, Ancaman Bagi Kebhinnekaan dan Persatuan Bangsa’ yang rencananya akan diisi oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Direktur The Wahid Institute Yenny Wahid dan Ketua UKP-PIP Yudi Latif.
Lalu, sesi kedua bertema ‘Daya Saing Indonesai di Tengah Perekonomian Dunia’. Rencananya akan diisi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Chairul Tanjung, Ketum KADIN Indonesia Rosan Roeslani dan Ketum BPP HIPMI Bahlil Lahadalia.
Sementara sesi terakhir bertema ‘Kreativitas dan Komitmen Membangun Bangsa’ yang rencananya akan diisi oleh Erick Thohir, Paundra Noorbaskoro, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Presiden BEM UI M Syaeful Mujab. (ADI)