Madrid –
Usai Catalonia menyatakan kemerdekaan, Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy mengumumkan pembubaran parlemen daerah Catalonia. PM Rajoy kemudian menetapkan 21 Desember sebagai pelaksanaan pemilu regional untuk mencari pengganti anggota parlemen daerah Catalonia itu.
PM Rajoy sebelumnya mencopot pemimpin separatis Catalonia, Carles Puigdemont dan jajaran eksekutifnya. Pencopotan ini disebut sebagai bagian dari upaya ‘memulihkan situasi’ setelah parlemen Catalonia mendeklarasikan kemerdekaan dari Spanyol pada Jumat (27/10) waktu setempat.
“Kita warga Spanyol mengalami hari penuh kesedihan, saat irasionalitas menang atas hukum dan menghancurkan demokrasi di Catalonia,” sebut PM Rajoy dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Sabtu (28/10/2017).
Deklarasi kemerdekaan di Catalonia dirayakan oleh warga setempat yang mendukung berpisahnya Catalonia dari Spanyol. PM Rajoy menyebut situasi di Catalonia ‘sangat menghancurkan, menyedihkan dan sulit’.
Langkah-langkah lain dilakukan pemerintah pusat Spanyol di Madrid usai deklarasi kemerdekaan dinyatakan. Salah satunya pemecatan Kepala Kepolisian Catalonia, Mossos d’Esquadra dan pencopotan perwakilan Catalonia di Madrid juga Barcelona.
Pemerintah pusat Spanyol juga akan menutup seluruh perwakilan pemerintah Catalonia di seluruh dunia, kecuali satu yang ada di Brussels, Belgia.
“Ini adalah langkah-langkah awal yang kita ambil untuk mencegah mereka yang hingga kini bertanggung jawab atas pemerintah Catalonia, melanjutkan praktik ketidakpatuhan yang meluas,” tegas PM Rajoy.
Senat Spanyol sebelumnya memberikan wewenang besar terhadap pemerintahan PM Rajoy untuk memberlakukan aturan langsung bagi wilayah Catalonia yang kaya dan semi-otonomi ini.
Dalam voting pada parlemen daerah Catalonia, sebanyak 70 anggota parlemen regional dari total 175 anggota menyatakan setuju untuk mendeklarasikan kemerdekaan bagi Catalonia. Deklarasi kemerdekaan ini diumumkan setelah beberapa waktu lalu Catalonia menggelar referendum kemerdekaan untuk kesekian kalinya. Deklarasi kemerdekaan Catalonia ini langsung memicu reaksi keras dari pemerintah pusat Spanyol. (ADI)