CIREBON,KHATULISTIWAONLINE.COM
Ritual pembacaan Babad Cirebon menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Setiap hari jadi Kota Cirebon yang jatuh setiap tanggal 1 Muharam, Keraton Kanoman Cirebon rutin menggelar ritual tersebut.
Pembacaan Babad Cirebon berlangsung di bangsal Witana, kompleks Kanoman Cirebon, Kota Cirebon, Jawa Barat. Patih Keraton Kanoman Pangeran Mohamad Qodiran mengatakan pihaknya sengaja menggelar ritual pembacaan Babad Cirebon di bangsal witana. Alasannya, sambung dia, bangsal witana ialah bangunan pertama yang berdiri di Cirebon.
“Witana ini berasal dari awit ana, atau bangunan pertama ada. Tujuannya mengingatkan kita tentang sejarah perkembangan Cirebon sejak awal berdiri,” kata Qodiran dalam sambutannya di bangsal witana Keraton Kanoman Cirebon, Rabu (12/9/2018) malam.
Pembacaan Babad Cirebon ini merupakan salah satu rangkaian memperingati hari jadi Kota Cirebon yang Ke-649 tahun. Lebih lanjut Qodiran menjelaskan para tamu undangan, baik masyarakat serta pejabat, yang hadir dalam ritual ini sengaja tak disediakan kursi.
“Konsep lesehan ini memiliki makna bahwa pejabat dan rakyat itu sama. Pejabat dan rakyat harus duduk bersama,” ucap Qodiran.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menilai ritual pembacaan Babad Cirebon memiliki potensi untuk meningkat kunjungan wisatawan di Cirebon. Dia menyebut aktivitas tersebut merupakan ritual sakral tentang kilas balik sejarah berdirinya Cirebon yang memiliki daya tarik tersendiri.
“Cirebon itu dikenal dengan agama Islam yang sangat kuat. Cirebon merupakan tempat penyebaran agama Islam di tanah Jawa. Maka tidak heran banyak pesantren di Cirebon,” kata Uu dalam sambutannya.
Menurut Uu, ritual pembacaan Babad Cirebon harus menjadi sarana edukasi tentang sejarah dan budaya untuk masyarakat Jawa Barat, khususnya Cirebon. Uu mengungkapkan telah merencanakan program pengembangan wisata religi di Jawa Barat, salah satunya Cirebon.
“Ini (ritual pembacaan Babad Cirebon) bisa dijadikan daya tarik wisatawan. Kemudian, pengembangan wisata religi juga harus ada agar wisatawan meningkat. Apalagi Cirebon yang memiliki keraton, yang tidak ada di kota atau kabupaten lain di Jawa Barat,” tutur Uu.
Pembacaan Babad Cirebon dihadiri Sultan Kanoman Pangeran Raja Mohamad Emirudin. Teks dibacakan Pangeran Kumisi Keraton Kanoman Cirebon Mohamad Rokhim. Usai ritual tersebut, Sultan Kanoman diarak dari Keraton Kanoman menuju Astana Gunung Jati, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, dengan menggunakan kereta singa barong. (MAD)